Amurang, BeritaManado — Desa Popareng, Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), pada Sabtu (6/10/2018), mendapatkan kunjungan dari Direktur Kelautan dan Perikanan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) RI, Dr. Ir. Sri Yanti JS, MPM.
Kedatangan salah satu Direktur di BAPPENAS RI, Sri Yanti ini adalah untuk melihat langsung pembelajaran kemitraan konservasi di kelompok Cahaya Tatapaan Popareng.
Kepada BeritaManado.com, pada Minggu (7/10/2018), Ketua Kelompok Cahaya Tatapaan, Sem Sambur mengatakan bahwa ibu Sri Yanti terkesan dengan aktivitas dalam Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) di zona tradisional.
“Aktivitas yang dilakukan oleh kelompok Cahaya Tatapaan antara lain melakukan pengukuran panjang dan berat ikan, membatasi waktu tangkapan anggota kelompok dan ukuran alat tangkap,” ujar Sem Sambur.
Ditambahkannya, pemberian PAAP pada zona tradisional oleh Balai Taman Nasional Bunaken telah ditandatangani pada tanggal 29 Nopember 2017 di Manado. Dan sebagai tindaklanjutnya, Desa Popareng dijadikan sebagai Role Model Ekowisata dan Desa Wisata.
Turut hadir dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Ir. Ronald Sorongan, M.Si dan jajarannya, serta dari Rare Indonesia.
Tidak hanya mendiskusikan program kerja dan pembelajaran, dilakukan juga kegiatan snorkelling dengan dipandu langsung oleh Kelompok Cahaya Tatapaan dan konsorsium.
Mengakhiri kunjungan, rombongan memberikan tali kasih kepada Kelompok Cahaya Tatapaan serta sertifikat menyelam open water kepada pemuda yang telah dilatih dan dipersiapkan menjadi buddy dan pemandu wisata alam.
(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado — Desa Popareng, Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), pada Sabtu (6/10/2018), mendapatkan kunjungan dari Direktur Kelautan dan Perikanan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) RI, Dr. Ir. Sri Yanti JS, MPM.
Kedatangan salah satu Direktur di BAPPENAS RI, Sri Yanti ini adalah untuk melihat langsung pembelajaran kemitraan konservasi di kelompok Cahaya Tatapaan Popareng.
Kepada BeritaManado.com, pada Minggu (7/10/2018), Ketua Kelompok Cahaya Tatapaan, Sem Sambur mengatakan bahwa ibu Sri Yanti terkesan dengan aktivitas dalam Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) di zona tradisional.
“Aktivitas yang dilakukan oleh kelompok Cahaya Tatapaan antara lain melakukan pengukuran panjang dan berat ikan, membatasi waktu tangkapan anggota kelompok dan ukuran alat tangkap,” ujar Sem Sambur.
Ditambahkannya, pemberian PAAP pada zona tradisional oleh Balai Taman Nasional Bunaken telah ditandatangani pada tanggal 29 Nopember 2017 di Manado. Dan sebagai tindaklanjutnya, Desa Popareng dijadikan sebagai Role Model Ekowisata dan Desa Wisata.
Turut hadir dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Ir. Ronald Sorongan, M.Si dan jajarannya, serta dari Rare Indonesia.
Tidak hanya mendiskusikan program kerja dan pembelajaran, dilakukan juga kegiatan snorkelling dengan dipandu langsung oleh Kelompok Cahaya Tatapaan dan konsorsium.
Mengakhiri kunjungan, rombongan memberikan tali kasih kepada Kelompok Cahaya Tatapaan serta sertifikat menyelam open water kepada pemuda yang telah dilatih dan dipersiapkan menjadi buddy dan pemandu wisata alam.
(TamuraWatung)