RATAHAN – Banyaknya keluhan terkait pekerjaan yang kurang bermutu di kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), membuat warga masyarakat di daerah Pemulihan merasa Pemkab Mitra kurang memperhatikan berbagai permasalahan termasuk pekerjaan propen-proyek yang terkesan asal jadi.
Maxi Antou, warga kelurahan Pasan, kecamatan Ratahan kepada beritamanado mengatakan, bahwa harusnya instansi terkait dapat turun langsung untuk melihat hasil pekerjaan yang ada.
“Contoh saja pengerjaan saluran di Pasawangen, masakan air tidak dapat mengalir dan sudah banyak yang bolong-bolong, ini membuktikan penkerjaan tidak bermutu,” kesalnya.
Sementara itu Iwan Wawointana warga Tombatu menyayangkan sebab kebanyakan Proyek Jalan yang ada di kabupaten Mitra pengerjaannya asal jadi atau tidak bermutu.
“Sebagai warga Mitra tentu sangatlah kecewa dan sangat disayangkan tidak adanya perhatian dari pemerintah, sehinga tindak lanjut dari berbagai proyek bermasalah ini tidak berunjung,” tegasnya dengan nada kesal.(har)
RATAHAN – Banyaknya keluhan terkait pekerjaan yang kurang bermutu di kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), membuat warga masyarakat di daerah Pemulihan merasa Pemkab Mitra kurang memperhatikan berbagai permasalahan termasuk pekerjaan propen-proyek yang terkesan asal jadi.
Maxi Antou, warga kelurahan Pasan, kecamatan Ratahan kepada beritamanado mengatakan, bahwa harusnya instansi terkait dapat turun langsung untuk melihat hasil pekerjaan yang ada.
“Contoh saja pengerjaan saluran di Pasawangen, masakan air tidak dapat mengalir dan sudah banyak yang bolong-bolong, ini membuktikan penkerjaan tidak bermutu,” kesalnya.
Sementara itu Iwan Wawointana warga Tombatu menyayangkan sebab kebanyakan Proyek Jalan yang ada di kabupaten Mitra pengerjaannya asal jadi atau tidak bermutu.
“Sebagai warga Mitra tentu sangatlah kecewa dan sangat disayangkan tidak adanya perhatian dari pemerintah, sehinga tindak lanjut dari berbagai proyek bermasalah ini tidak berunjung,” tegasnya dengan nada kesal.(har)