Manado — Pesta demokrasi tahun 2019 meninggalkan duka setelah begitu banyak petugas di TPS, seperti KPPS dan TNI-Polri meninggal dunia yang diduga karena kelelahan.
Kuat dugaan kelelahan menjadi penyebab banyaknya personil meninggal dunia, diperkuat dengan curahan hati para petugas dilapangan yang ditemui, dimana demi melaksanakan tugas tanggung jawab, ada yang dua sampai tiga hari sebelum hari H yaitu 17 April 2019 sudah tidak tidur
Belum lagi, usai pemungutan suara, masih harus diperhadapkan dengan proses pleno tingkat kecamatan yang panjang.
Terkait hal ini, saat dihubungi BeritaManado.com, akademisi UNSRAT Manado Toar Palilingan SH MH mengatakan, seharusnya saat rekrutmen perlu pemeriksaan kesehatan karena tugas-tugas yang akan dihadapi sangat berat dan memerlukan tenaga, apalagi pemilu kali ini untuk pertama kali dilaksanakan secara serentak yaitu Pilpres, Pilleg, DPD dan DPRD.
“Sebaiknya berikut pilih yang muda dan energik serta sehat-sehat karena kalau sudah tua kita tidak tau kalau mengidap sakit yang tidak bisa capek. Rekrutmen atau seleksi KPPS tidak melalui pemeriksaan medik,” ujar Toar Palilingan.
Sementara itu, untuk soal jumlah personil, menurut Toar bukanlah masalah karena sudah disesuaikan dengan jumlah di TPS serta telah dilakukan simulasi.
“Atas meninggalnya Ketua PPS dan anggota KPPS serta semua yang telah menjadi korban, saya menyampaikan turut berdukacita yang dalam,” kata Toar.
(srisurya)
Baca juga:
- Petugas KPPS Bakal Diperiksa Kesehatan
- Akibat Kelelahan, Petugas KPPS Salah Tulis Formulir
- Ini Pendapat Dr. Ferry Liando Terkait Banyaknya Petugas KPPS Meninggal Dunia
- Terkait Banyak Petugas KPPS Meninggal Dunia, Ini Pernyataan Resmi Gubernur Olly Dondokambey
- Diduga Kelelahan, Ketua KPPS di Sagerat Dilarikan ke Rumah Sakit