Bitung – Sejumlah pedagang di Pasar Giriang yang menjadi korban kebakaran beberapa waktu lalu mengeluhkan bantuan yang diberikan Pemkot Bitung.
Pasalnya, sejumlah pedagang mengaku tidak mendapat bantuan itu kendati menjadi salah satu korban kebakaran dan hanya pedagang tertentu yang menikmati bantuan.
“Kesannya, Pemkot pilih kasih dalam memberikan bantuan. Kami sudah berapa kali bolak-balik ke Dinas Sosial untuk mengecek tapi tetap tidak ada kejelasan,” kata salah satu pedagang yang menjadi korban kebakaran, Hj Sanawia Manu, Jumat (14/06/2019).
Menurutnya, indikasi diskriminasi Pemkot dalam menyalurkan bantuan berpotensi memunculkan konflik sosial antar pedagang yang sama-sama korban.
“Sangat disayangkan, ini terkesan tidak profesional dalam mengelola bantuan. Penerima bantuan terkesan hanya dipilih-pilih, sedangkan kami yang sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Girian dan menjadi korban malah terlewatkan,” katanya.
Selain itu, sejumlah pedagang yang menerima bantuan juga mengeluhkan mekanisme pendataan yang dilakukan Pemkot, terekesan asal-asalan hingga bantuan yang diterima tidak sesuai dengan kondisi pedagang sebelum terkena musibah.
“Bangunan saya berupa kios sebelum kebakaran sesuai klaifikasi restribusi, tapi realisasi bantuan yang saya terima masuk dalam klasifikasi lapak. Anehnya, ada pedagang yang tempat usahanya berupa lapak menerima bantuan klasifikasi kios,” kata salah satu pedagang penerima bantuan yang meminta namanya dirahasiakan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemkot Bitung, Steven Suluh saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya hanya merealisasikan bantuan berdasarkan data yang diterima dari Dinas Perdagangan Pemkot Bitung yakni sebanyak 158 pedagang.
“Terkait data pedagang yang menerima bantuan, tidak ada sangkut pautnya dengan Dinas Sosial. Kami hanya menerima data dari Dinas Perdagangan yang selanjutnya kami masukkan ke bagian hukum untuk merealisasikan bantuan sesuai SK Wali Kota Bitung. Jadi, terkait data pedagang yang mana penerima bantuan, itu tugas dari Dinas Perdagangan,”kata Steven.
(abinenobm)