Tondano – Jalan tanjakan di desa Kembes, kecamatan Tombulu, kabupaten Minahasa, yang rusak parah akibat diterjang air deras dalam saluran, beberapa waktu lalu, akhirnya mulai diperbaiki oleh pemerintah.
Pantauan BeritaManado.com, pembangunan saluran air permanen dari beton dilakukan sejak awal pekan ini.
Jefry Makal, warga Tombulu, mengingatkan pembangunan drainase dan jalan mengutamakan kualitas.
“Jangan asal bangun, karena ruas jalan tersebut adalah akses vital untuk kepentingan masyarakat banyak. Kualitas baik menjadikan pemanfaatan jalan lebih lama,” ujar Jefry Makal kepada BeritaManado.com, Jumat (11/8/2017).
Pihak pelaksana pembangunan drainase melalui salah-satu pekerja yang tak mau namanya dipublish menjamin kualitas pengerjaan.
“Dinding drainase akan di plester dan aci, juga gorong-gorong di atas yang penuh material akan dibersihkan, sehingga nantinya ketika banjir besar air yang mengalir terbagi di gorong-gorong dan drainase,” tukas pekerja tersebut.
Sebelumnya diberitakan, hujan deras yang melanda kecamatan Tombulu, kabupaten Minahasa, beberapa waktu lalu, berakibat kerusakan parah di beberapa titik ruas jalan akses Manado-Minahasa tersebut.
Ruas antara Desa Koka dan Desa Kembes mengalami kerusakan paling parah. Air dari sungai kecil yang mengalir melalui perkebunan merembes ke jalan raya akibat saluran air dibawah jalan tak mampu menampung debit air yang tinggi.
Menarik, aspal jalan mengalami retak bergelombang menyerupai sisik buaya, tak heran oleh sejumlah warga menyebut ruas tersebut adalah “jalan buaya”. Meskipun mengalami kerusakan cukup parah ruas jalan masih bisa dilintasi kendaraan namun pengendara harus berhati-hati.
“Jika ruas Manado-Tomohon ada jalan dracula disebabkan lubang-lubang jalan dengan posisi tidak beraturan, maka disini ada jalan buaya karena kerusakan jalan mirip sisik buaya,” ujar Kiki Sanger, warga Rumengkor kepada beritamanado.com, beberapa waktu lalu. (JerryPalohoon)
Tondano – Jalan tanjakan di desa Kembes, kecamatan Tombulu, kabupaten Minahasa, yang rusak parah akibat diterjang air deras dalam saluran, beberapa waktu lalu, akhirnya mulai diperbaiki oleh pemerintah.
Pantauan BeritaManado.com, pembangunan saluran air permanen dari beton dilakukan sejak awal pekan ini.
Jefry Makal, warga Tombulu, mengingatkan pembangunan drainase dan jalan mengutamakan kualitas.
“Jangan asal bangun, karena ruas jalan tersebut adalah akses vital untuk kepentingan masyarakat banyak. Kualitas baik menjadikan pemanfaatan jalan lebih lama,” ujar Jefry Makal kepada BeritaManado.com, Jumat (11/8/2017).
Pihak pelaksana pembangunan drainase melalui salah-satu pekerja yang tak mau namanya dipublish menjamin kualitas pengerjaan.
“Dinding drainase akan di plester dan aci, juga gorong-gorong di atas yang penuh material akan dibersihkan, sehingga nantinya ketika banjir besar air yang mengalir terbagi di gorong-gorong dan drainase,” tukas pekerja tersebut.
Sebelumnya diberitakan, hujan deras yang melanda kecamatan Tombulu, kabupaten Minahasa, beberapa waktu lalu, berakibat kerusakan parah di beberapa titik ruas jalan akses Manado-Minahasa tersebut.
Ruas antara Desa Koka dan Desa Kembes mengalami kerusakan paling parah. Air dari sungai kecil yang mengalir melalui perkebunan merembes ke jalan raya akibat saluran air dibawah jalan tak mampu menampung debit air yang tinggi.
Menarik, aspal jalan mengalami retak bergelombang menyerupai sisik buaya, tak heran oleh sejumlah warga menyebut ruas tersebut adalah “jalan buaya”. Meskipun mengalami kerusakan cukup parah ruas jalan masih bisa dilintasi kendaraan namun pengendara harus berhati-hati.
“Jika ruas Manado-Tomohon ada jalan dracula disebabkan lubang-lubang jalan dengan posisi tidak beraturan, maka disini ada jalan buaya karena kerusakan jalan mirip sisik buaya,” ujar Kiki Sanger, warga Rumengkor kepada beritamanado.com, beberapa waktu lalu. (JerryPalohoon)