Manado– Warga kompleks bisnis Bahu Mall dihebohkan dengan penemuan mayat di kamar 104 Avodah Mansion. Korban diketahui bernama Meiyer Manalu (43), warga Tapanuli, Medan, Sumatera Utara.
Meiyer diketahui berprofesi sebagai seorang jaksa yang baru beberapa bulan dipindahkan dari Riau ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara sebagai Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Lain.
Korban pertama kali ditemukan oleh penjaga Mandion bernama Meylan Ransukala. “Tadi pagi saya mau tanya apa ada laundy, pas pintu diketuk tidak ada sahutan. Diketuk lagi hingga ke jendela luar tetap tidak ada. Karena pintu terkunci dari dalam, akhirnya kami pakai kunci cadangan,” ujar Meylan, Selasa (3/5).
Saat ditemukan, korban memakai kaos berwarna merah dan celana pendek putih serta sudah mengeluarkan bau busuk dan masih mengeluarkan darah dari daerah hidung.
Informasi terakhir, korban tinggal sendirian di Mansion tersebut sejak bulan Februari 2016 yang lalu dan terakhir terlihat pada Senin (2/5) dinihari oleh security Mansion saat baru pulang dari makan malam. Istri dan 3 anaknya sendiri sedang dalam perjalanan ke Manado.
Begitu menerima laporan, pihak kepolisian dan Kejati Sulut pun langsung datang ke lokasi dan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). “Sementara diduga karena sakit dalam. Dari olah TKP tidak ada tanda-tanda kekerasan. Dari dalam kamar korban ditemukan obat-obatan penyakit dalam,” ujar Wakapolsek Malalayang AKP T Amimang. Kasus ini masih ditangani oleh pihak kepolisian. (srisurya)
Manado– Warga kompleks bisnis Bahu Mall dihebohkan dengan penemuan mayat di kamar 104 Avodah Mansion. Korban diketahui bernama Meiyer Manalu (43), warga Tapanuli, Medan, Sumatera Utara.
Meiyer diketahui berprofesi sebagai seorang jaksa yang baru beberapa bulan dipindahkan dari Riau ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara sebagai Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Lain.
Korban pertama kali ditemukan oleh penjaga Mandion bernama Meylan Ransukala. “Tadi pagi saya mau tanya apa ada laundy, pas pintu diketuk tidak ada sahutan. Diketuk lagi hingga ke jendela luar tetap tidak ada. Karena pintu terkunci dari dalam, akhirnya kami pakai kunci cadangan,” ujar Meylan, Selasa (3/5).
Saat ditemukan, korban memakai kaos berwarna merah dan celana pendek putih serta sudah mengeluarkan bau busuk dan masih mengeluarkan darah dari daerah hidung.
Informasi terakhir, korban tinggal sendirian di Mansion tersebut sejak bulan Februari 2016 yang lalu dan terakhir terlihat pada Senin (2/5) dinihari oleh security Mansion saat baru pulang dari makan malam. Istri dan 3 anaknya sendiri sedang dalam perjalanan ke Manado.
Begitu menerima laporan, pihak kepolisian dan Kejati Sulut pun langsung datang ke lokasi dan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). “Sementara diduga karena sakit dalam. Dari olah TKP tidak ada tanda-tanda kekerasan. Dari dalam kamar korban ditemukan obat-obatan penyakit dalam,” ujar Wakapolsek Malalayang AKP T Amimang. Kasus ini masih ditangani oleh pihak kepolisian. (srisurya)