Manado, BeritaManado.com — 23 September merupakan hari bersejarah bagi Sulawesi Utara (Sulut).
Ya, di tanggal yang sama pada tahun 1964 lahir keputusan dalam bentuk Undang-undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang lahirnya Provinsi Sulut sebagai bentuk pemekaran dari Provinsi Sulawesi Utara-Tengah (Sulutteng).
Kini, menyongsong Hari Ulang Tahun ke-58 Provinsi Sulut, mulai banyak kegiatan sebagai ekspresi bersyukur dan sukacita.
Terkait hal itu, Taufik Manuel Tumbelaka berharap perayaan HUT Provinsi Sulut dilakukan sesederhana mungkin.
Alasannya, karena masalah sosial ekonomi sedang mengganggu kehidupan masyarakat.
Taufik Tumbelaka, yang merupakan anak dari Gubernur pertama Sulut, Frits Johanes Tumbelaka, melihat kondisi masyarakat di semua daerah masih menghadapi kesulitan ekonomi.
“Maka sangat bijak jika seluruh perayaan HUT ini tidak meriah apalagi terkesan foyah-foyah,” harap Taufik yang juga dikenal sebagai Pengamat Politik dan Pemerintahan di Sulut.
Ia berharap sukacita HUT Sulut dijadikan momentum kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat.
Alangkah baiknya, lanjut Taufik, kesulitan ekonomi yang dirasakan rakyat, juga diresapi oleh pemerintah.
Semisal memperbanyak kegiatan sosial yang bersentuhan langsung dengan warga membutuhkan.
Bahkan, Taufik menyarankan rapat paripurna istimewa HUT Provinsi Sulut di DPRD nanti dibuat jauh dari kesan mewah.
“Cukup konsumsi air mineral dan makanan kecil khas Sulut. Tidak perlu ada ‘makan besar’. Kalau pun ada, bagikan saja kepada masyarakat dalam bentuk pesta rakyat, seperti makan bersama gubernur dan wakil gubernur,” tandasnya.
(Alfrits Semen)