Minut – Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Merah Putih (DPP-AMMP) 14 Februari 1946 bertekad mendukung Program Gerakan Sentuh Tanah dan Air Tahun 2012. Untuk itu, Jumat 4 Mei, mulai jam 9 pagi di Desa Tiwoho Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, digelar penanaman 5000 bibit pohon.
Menurut Ketua Umum DPP-AMMP 14 Februari 1946, Ivan Sarundajang, didampingi Sekjend Jimmy Maleke dan Wasekjen Stanly Mewengkang, bahwa kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia ke-20 Tahun 2012, yang dirangkaikan dengan kegiatan Gebyar Merah Putih, Peringatan 66 Tahun Peristiwa Heroik Perjuangan Merah-Putih Tahun
2012.
“Kami menggelar kegiatan ini dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ketersediaan sumber daya hutan, tanah dan air. Karena itu, Gerakan Sentuh Tanah dan Air Tahun 2012, lebih difokuskan pada penanaman 5000 anakan Bibit Pohon, semuanya dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia ke-20 Tahun 2012 sebagai rangkaian kegiatan Gebyar Merah-Putih, peringatan 66 Tahun peristiwa heroik perjuangan Merah-Putih tahun 2012, ungkap Sarundajang yang juga Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (F-PRB) Provinsi Sulawesi Utara.
Ditambahkan Ketua MPP AMMP 14 Februari 1946, Ir. Rein H.M. Wattie,MSi, penanaman 5000 Bibit Pohon ini dibuka oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Utara DR. Sinyo Harry Sarundajang, didampingi oleh Bupati Minahasa Utara, Camat Wori serta Hukum Tua Desa Tiwoho.
Kegiatan ini, menurut Wattie yang juga Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Utara, pesertanya turut melibatkan perwakilan dari TNI AD, AL, AU dan POLRI, Instansi Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, serta Kelompok Tani, Kelompok Pencinta Lingkungan Hidup, LSM/Ormas, KNPI, OKP/OKPI, Pelajar dan Mahasiswa bersama Masyarakat Desa Tiwoho.
Wattie berharap program Gerakan Sentuh Tanah dan Air dapat memotivasi semangat dan kepekaan terhadap peningkatan kepedulian lingkungan hidup, agar seiring dengan semakin banyaknya penanaman bibit pohon, tentunya sumber daya hutan, tanah dan air akan selalu tetap tersedia bagi umat manusia.
“Hal ini, bukan hanya tugas pemerintah semata, tapi juga merupakan kewajiban dan tanggungjawab kita semua sebagai masyarakat,” pungkasnya. (*/edit jry)
Minut – Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Merah Putih (DPP-AMMP) 14 Februari 1946 bertekad mendukung Program Gerakan Sentuh Tanah dan Air Tahun 2012. Untuk itu, Jumat 4 Mei, mulai jam 9 pagi di Desa Tiwoho Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, digelar penanaman 5000 bibit pohon.
Menurut Ketua Umum DPP-AMMP 14 Februari 1946, Ivan Sarundajang, didampingi Sekjend Jimmy Maleke dan Wasekjen Stanly Mewengkang, bahwa kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia ke-20 Tahun 2012, yang dirangkaikan dengan kegiatan Gebyar Merah Putih, Peringatan 66 Tahun Peristiwa Heroik Perjuangan Merah-Putih Tahun
2012.
“Kami menggelar kegiatan ini dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ketersediaan sumber daya hutan, tanah dan air. Karena itu, Gerakan Sentuh Tanah dan Air Tahun 2012, lebih difokuskan pada penanaman 5000 anakan Bibit Pohon, semuanya dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia ke-20 Tahun 2012 sebagai rangkaian kegiatan Gebyar Merah-Putih, peringatan 66 Tahun peristiwa heroik perjuangan Merah-Putih tahun 2012, ungkap Sarundajang yang juga Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (F-PRB) Provinsi Sulawesi Utara.
Ditambahkan Ketua MPP AMMP 14 Februari 1946, Ir. Rein H.M. Wattie,MSi, penanaman 5000 Bibit Pohon ini dibuka oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Utara DR. Sinyo Harry Sarundajang, didampingi oleh Bupati Minahasa Utara, Camat Wori serta Hukum Tua Desa Tiwoho.
Kegiatan ini, menurut Wattie yang juga Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Utara, pesertanya turut melibatkan perwakilan dari TNI AD, AL, AU dan POLRI, Instansi Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, serta Kelompok Tani, Kelompok Pencinta Lingkungan Hidup, LSM/Ormas, KNPI, OKP/OKPI, Pelajar dan Mahasiswa bersama Masyarakat Desa Tiwoho.
Wattie berharap program Gerakan Sentuh Tanah dan Air dapat memotivasi semangat dan kepekaan terhadap peningkatan kepedulian lingkungan hidup, agar seiring dengan semakin banyaknya penanaman bibit pohon, tentunya sumber daya hutan, tanah dan air akan selalu tetap tersedia bagi umat manusia.
“Hal ini, bukan hanya tugas pemerintah semata, tapi juga merupakan kewajiban dan tanggungjawab kita semua sebagai masyarakat,” pungkasnya. (*/edit jry)