• Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Info IKLAN
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Amankah Konsumsi Daging Babi yang Terkena Virus ASF?

by Dirangga Erga
Selasa, 1 Agustus 2023, 20:11 pm
in Berita Utama, Bisnis dan Ekonomi, More
  • 6shares
Ilustrasi: Olahan kepala Babi goreng

Manado, BeritaManado.com — Masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) sedang ramai dengan adanya virus ASF (African Swine Fever) yang menyerang ternak Babi.

Hal itu pun berdampak signifikan pada perekonomian di Sulut di mana banyak peternak Babi dan rumah makan penyedia aneka olahan daging Babi, belum lagi mengkonsumsi daging babi yang terkena virus ASF sangat berbahaya bagi manusia dan tidak boleh dilakukan.

Lantas apa bahaya mengkonsumsi daging babi yang terinfeksisi virus ASF?

Penting untuk diingat bahwak, ASF adalah penyakit menular yang mematikan pada babi, dan virus ini tidak berbahaya bagi manusia.

Namun, jika manusia mengkonsumsi daging babi yang terinfeksi ASF, bisa menyebabkan konsekuensi kesehatan yang serius.

Berikut beberapa alasan mengapa mengkonsumsi daging babi yang terkena virus ASF berbahaya:

Tidak aman untuk dikonsumsi

Daging babi yang terinfeksi ASF bisa mengandung virus yang sangat kuat dan mematikan bagi babi, meskipun tidak menyebabkan penyakit pada manusia. Konsumsi daging babi yang terkontaminasi dapat menyebabkan kesehatan manusia terancam dan berisiko menyebarkan penyakit tersebut ke babi lainnya atau ke wilayah lainnya jika daging tersebut dikirim atau didistribusikan.

Penyakit potensial pada manusia

Meskipun virus ASF tidak menyebabkan penyakit pada manusia, risiko penularan penyakit lain dari daging babi yang terkontaminasi atau kurang dimasak dengan benar tetap ada. Beberapa penyakit yang bisa ditularkan melalui daging babi yang kurang dimasak dengan benar adalah trikinosis dan salmonellosis.

Dampak ekonomi

Penyebaran virus ASF ke dalam wilayah atau negara yang belum terinfeksi dapat memiliki dampak ekonomi yang signifikan, terutama dalam industri peternakan babi dan perdagangan daging babi. Dampak ekonomi ini dapat merugikan peternak dan berdampak pada pasokan daging babi di pasar.

Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu memastikan bahwa daging babi yang dikonsumsi berasal dari sumber yang sah dan telah melewati pengawasan sanitasi dan inspeksi hewan yang ketat. Jika terdapat wabah ASF pada babi di suatu wilayah, pemerintah biasanya akan memberlakukan pembatasan dan tindakan pencegahan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan melindungi kesehatan masyarakat serta industri peternakan babi.

Apa itu virus ASF?

Virus ASF (African Swine Fever) adalah penyakit yang sangat menular dan mematikan yang menyerang babi dan beberapa spesies babi liar. Penyakit ini disebabkan oleh virus ASF, yang termasuk dalam keluarga Asfarviridae. ASF tidak berbahaya bagi manusia, tetapi bisa menyebabkan kematian mendalam pada babi dan babi liar.

Gejala ASF pada babi bisa bervariasi dari ringan hingga parah, namun biasanya menyebabkan kematian yang cepat pada babi yang terinfeksi.

Gejalanya termasuk:

  • Demam tinggi
  • Lemah atau lesu
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kulit pucat atau kemerahan
  • Perdarahan pada kulit dan organ internal
    ASF dapat menyebar melalui berbagai cara, termasuk kontak langsung antara babi yang terinfeksi dan yang sehat, melalui makanan atau pakan yang terkontaminasi, atau melalui gigitan serangga penular seperti nyamuk atau lalat. Virus ini juga dapat menyebar melalui produk yang terkontaminasi seperti daging atau produk babi yang belum diproses dengan benar.

Penyakit ini sangat serius bagi industri peternakan babi karena dapat menyebabkan kematian massal dalam populasi babi yang terinfeksi. Selain itu, ASF juga dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan karena berdampak pada perdagangan dan ekspor produk daging babi.

Karena sifatnya yang sangat menular dan mematikan, pencegahan dan pengendalian ASF sangat penting untuk melindungi populasi babi dan mengurangi risiko penyebaran penyakit. Pengawasan ketat terhadap pergerakan babi, sanitasi yang baik di peternakan, dan isolasi babi yang sakit adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah penyebaran ASF.

(Erdysep Dirangga)

Polres Minut



Berita Terpopuler

  • Promosi Jabatan TNI AD, Mayjen Rano Tilaar Jabat Tenaga Ahli Pengajar Bidang Strategi Lemhannas
  • Puan Maharani Beberkan Kriteria Pengganti Olly Dondokambey di Sulut: PDIP Siapkan Jagoan Baru
  • FPSL Bitung Lahir dari Ungkapan Syukur Nelayan
  • Ada Suami Bacaleg di Bitung Dilantik Bawaslu Jadi Panwascam
  • Dua Sosok Mengerucut Cawapres Ganjar Pranowo Bukan Orang Sembarang, Ini Namanya
  • Kejagung Disebut Minta Rp112 M untuk Setop Kasus BTS
  • Anak Pamen TNI Tewas Terbakar di Lanud Halim, Ini Faktanya
  • Ada MoU Pendampingan Hukum oleh Kejari Manado, Penanganan Kasus Korupsi Bansos Ikan Kaleng Janggal?
  • Puan Maharani Isyaratkan Adanya Reshuffle Menteri Kabinet Pemerintahan Joko Widodo

Berita Terbaru

  • Hadapi Kemarau Panjang, Perumda Air Duasudara Pastikan Pasokan Air Bersih Lancar Senin, 2 Oktober 2023, 21:55
  • Denny JA Tunjukkan Elektabilitas Prabowo Subianto Kalahkan Ganjar Pranowo di Tiga Provinsi Senin, 2 Oktober 2023, 21:01
  • Brigjen TNI Wakhyono Pimpin Laporan Korps, 255 Orang di Korem 131/Santiago Naik Pangkat Senin, 2 Oktober 2023, 20:43
  • SBY Temui Jokowi di Istana Bogor, Bahas Reshuffle? Senin, 2 Oktober 2023, 20:39
  • Jokowi Dianggap Layak Gantikan Megawati Jadi Ketum PDIP, Namun Ada Halangannya Senin, 2 Oktober 2023, 19:39
  • Hari Batik Nasional, Dirut Ivonne Rotty Ingatkan Pesan Penting Kemenkes Senin, 2 Oktober 2023, 19:30
  • CEO Martha Tilaar Grup Raih Gelar Doktor Ilmu Manajemen Senin, 2 Oktober 2023, 19:16
  • Conny Rumondor Ajak Kader Berpolitik Santun, Sambut Kemenangan Prabowo Subianto di 2024 Senin, 2 Oktober 2023, 19:05
  • Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Jajaran RSUP Kandou Ikrarkan Tekad Jaga Ideologi Pancasila dan NKRI Senin, 2 Oktober 2023, 18:42
  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 6shares
Tags: daging babi sulutsulutVirus ASF
Previous Post

3 Atlet Hapkido Minut Raih 2 Emas 1 Perunggu di Kualifikasi PON

Next Post

Tim Bola Voli Polda Sulut Siap Berlaga di Turnamen Kapolri Cup 2023

Kategori

Ads

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Info IKLAN
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita

© 2008-2023 PT. Berita Manado Communication. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita

© 2008-2023 PT. Berita Manado Communication. All rights reserved.