TOMOHON, beritamanado.com – DPRD Kota Tomohon menggelar sidang paripurna istimewa dalam rangka serah terima jabatan Walikota dan Wakil Walikota Tomohon, Jumat (19/02/2016). Sayangnya, agenda tersebut tak dihadiri oleh Penjabat Walikota Tomohon Drs Sanny Parengkuan MAP.
Spontan saja hal ini mendapat tanggapan dari berbagai elemen masyarakat di Kota Tomohon. “Awalnya kan Pak Sanny telah menunjukkan itikad baiknya malah sekarang meninggalkan kesan seperti ini. Sangat disayangkan memang sikapnya,” tutur Danny Tular, aktivis Kota Tomohon.
Diakuinya, sidang tersebut memang tidak mengharuskan penjabat walikota untuk menghadirinya. “Cuman kan alangkah baiknya kalau hadir, apalagi kan beliau seorang pejabat senior. Atau jangan-jangan ada masukan dari pihak-pihak tertentu yang menganjurkan untuk tidak hadir. Sekali lagi kami sangat mempertanyakannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Fraksi Partai Golkar Djemmy Sundah SE juga ikut menyayangkan ketidakhadiran Parengkuan.
“Sidang paripurna ini telah dibicarakan dalam Bamus. Jadi intinya kami telah mengaturnya terlebih dahulu,” katanya.
“Sayangnya Pak Sanny tidak datang menghadirinya. Tentu kami sangat menyayangkan akan kejadian ini. Padahal sekali lagi, ini acara diadakan khusus sebagai bentuk penghargaan kepadanya (Parengkuan, red). Ketidakhadirannya apa ada unsur lain?,” tukasnya.
Hal yang sama diungkapkan Harun Lululangi, Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Menurutnya, kesempatan ini sebenarnya bisa digunakan untuk menyampaikan langsung ungkapan terima kasih atas tugas-tugas selama menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Tomohon.
“Kami sebagai wakil rakyat tentu berkerinduan untuk menyampaikan langsung ungkapan terima kasih dan apresiasi selama menjabat Walikota Tomohon atas kinerjanya selama ini. Cuman karena tidak hadir ya tentu kami menyayangkannya,” pungkas Lululangi. (ray)
TOMOHON, beritamanado.com – DPRD Kota Tomohon menggelar sidang paripurna istimewa dalam rangka serah terima jabatan Walikota dan Wakil Walikota Tomohon, Jumat (19/02/2016). Sayangnya, agenda tersebut tak dihadiri oleh Penjabat Walikota Tomohon Drs Sanny Parengkuan MAP.
Spontan saja hal ini mendapat tanggapan dari berbagai elemen masyarakat di Kota Tomohon. “Awalnya kan Pak Sanny telah menunjukkan itikad baiknya malah sekarang meninggalkan kesan seperti ini. Sangat disayangkan memang sikapnya,” tutur Danny Tular, aktivis Kota Tomohon.
Diakuinya, sidang tersebut memang tidak mengharuskan penjabat walikota untuk menghadirinya. “Cuman kan alangkah baiknya kalau hadir, apalagi kan beliau seorang pejabat senior. Atau jangan-jangan ada masukan dari pihak-pihak tertentu yang menganjurkan untuk tidak hadir. Sekali lagi kami sangat mempertanyakannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Fraksi Partai Golkar Djemmy Sundah SE juga ikut menyayangkan ketidakhadiran Parengkuan.
“Sidang paripurna ini telah dibicarakan dalam Bamus. Jadi intinya kami telah mengaturnya terlebih dahulu,” katanya.
“Sayangnya Pak Sanny tidak datang menghadirinya. Tentu kami sangat menyayangkan akan kejadian ini. Padahal sekali lagi, ini acara diadakan khusus sebagai bentuk penghargaan kepadanya (Parengkuan, red). Ketidakhadirannya apa ada unsur lain?,” tukasnya.
Hal yang sama diungkapkan Harun Lululangi, Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Menurutnya, kesempatan ini sebenarnya bisa digunakan untuk menyampaikan langsung ungkapan terima kasih atas tugas-tugas selama menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Tomohon.
“Kami sebagai wakil rakyat tentu berkerinduan untuk menyampaikan langsung ungkapan terima kasih dan apresiasi selama menjabat Walikota Tomohon atas kinerjanya selama ini. Cuman karena tidak hadir ya tentu kami menyayangkannya,” pungkas Lululangi. (ray)