BITUNG—Delvo Kailawa tidak menyangka, dipenghujung akhir liburan Natal dan tahun baru bersama keempat anak-anaknya di Kota Bitung harus berakhir duka. Pasalnya, Minggu (8/1) sekitar pukul 8.15 Wita ia harus kehilangan anak ketiganya Roy Robert Kailawa (9) akibat tenggelam di pantia DOK Hasrat Madidir Ure Lingkungan V RT 20 kecamatan Madidir.
Menurut penuturan Kailawa, pagi itu, Roy bersama kedua saudaranya, yakni Lukas Kailawa (10) dan Imanuel Christo Kailawa (7) pamitan untuk mandi di pantai. “Awalnya saya tidak mengijinkan mengingat pagi itu kami berencana untuk masuk gereja sekeluarga karena hari Jumat (13/1) nanti sudah akan kembali ke Sorong menggunakan KM Dorolonda,” kata Kailawa dengan suara sendu.
Namun karena ketiga anak laki-lakinya tersebut tetap bersikeras, iapun mengijinkan dengan catatan hanya sebentar mengingat jam masuk gereja sudah dekat. “Ketika lonceng pertama geraja sudah berbunyi, tiba-tiba datang orang memanggil saya dirumah dan mengabarkan musibah tersebut,” ujar pria yang mengaku bekerja di sebuah kapal di Sorong sambil menyeka air matanya.
Iapun mengaku pasrah dengan musibah yang menimpa anaknya tersebut dan menolak ketika pihak kepolisian akan melakukan otopsi. Karena menurutnya, memang anaknya kehilangan nyawa karena tenggelam, bukan karena faktor lain seperti pembunuhan atau kasus kriminal lainnya yang memerlukan otopsi.
Sementara itu, dari pengakuan salah satu saksi yang sempat menyaksikan kejadian, Rikiyanto Sumendap (7), awalnya korban tidak ikut mandi namun hanya mengawasi kedua saudaranya asik berenang. Namun tiba-tiba, salah satu adik korban terlihat mulai tenggelam dan meminta pertolongan. “Korbanpun langsung berinisiatif untuk menolong, namun rupanya korban tidak tahu berenang dan ikut tenggelam,” katanya.
Melihat kejadian tersebut, Sumendap kemudian berlari sambil berteriak meminta pertolongan. Dan beruntung, tak jauh dari lokasi kejadian, tepatnya di depan Gereja Tasik ada pangkalan ojek yang kebetulan ada sejumlah warga salah satunya Reynold Makawoka (17).
Makawoka bersama sejumlah warga kemudian berlari ke arah pantai dan berhasil menyelamatkan kedua adik korban. “Ketika kami sementara memberikan pertolongan kepada kedua adik korban dengan cara memompa air dari perut, baru kami sadari jika rupanya korban masih ada satu orang lagi,” kata Makawoka.
Wargapun kembali melakukan penyelaman dan mencari keberdaan Roy. Dan hanya dalam hitungan menit, almarhum telah ditemukan warga di dasar pantai namun nyawanya sudah tidak terselematkan. “Kadua korban yang masih selemat langsung kami bawa ke RS Budi Mulia untuk dotolong, sedangkan almarhum sendiri langsung dibawa oleh keluarga ke rumah duka,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Bitung Tengah, Kompol Iwan Manurung membenarkan kejadian tersebut. Namun sayangnya menurut Manurung, pihak kelaurga menolak untuk melakukan otopsi untuk memastikan kematian korban.
“Jadi terpaska kami meminta surat pernyataan dari keluarga korban bahwa yang bersangkutan tidak keberatan dan menolak untk melakukan visum,” katanya.(en)