Ratahan – Keberadaan PDAM di ibukota Ratahan, Minahasa Tenggara (Mitra) ternyata tak mampu menjawab krisis air bersih yang bertahun-tahun dialami masyarakat setempat.
Alfendy Rayo, warga Wawali kepada wartawan mengatakan, air PDAM hanya jalan pada pukul 9 hingga pukul 10 pagi. “Mujur-mujuran satu hari itu air PDAM jalan sampai satu jam,” ungkapnya.
Ia mengakui, dirinya harus berjuang keras untuk bisa mengisi air di tempat penampung yang sudah disiapkannya di rumah. “Air mengalir tak stabil, kadang kencang, kadang lambat,” tururnya.
Dikatan dia, PDAM yang diharpkan menjadi pemasok air bersih tak kunjung menyelesaikan krisis air di wilayahnya.
“Protes dan keluhan sudah sering disampaikan kepada pemerintah, namun hasilnya sampai sekarang tidak ada berubahan,” tukasnya. (rulandsandag)
Ratahan – Keberadaan PDAM di ibukota Ratahan, Minahasa Tenggara (Mitra) ternyata tak mampu menjawab krisis air bersih yang bertahun-tahun dialami masyarakat setempat.
Alfendy Rayo, warga Wawali kepada wartawan mengatakan, air PDAM hanya jalan pada pukul 9 hingga pukul 10 pagi. “Mujur-mujuran satu hari itu air PDAM jalan sampai satu jam,” ungkapnya.
Ia mengakui, dirinya harus berjuang keras untuk bisa mengisi air di tempat penampung yang sudah disiapkannya di rumah. “Air mengalir tak stabil, kadang kencang, kadang lambat,” tururnya.
Dikatan dia, PDAM yang diharpkan menjadi pemasok air bersih tak kunjung menyelesaikan krisis air di wilayahnya.
“Protes dan keluhan sudah sering disampaikan kepada pemerintah, namun hasilnya sampai sekarang tidak ada berubahan,” tukasnya. (rulandsandag)