Kotamobagu – Keberhasilan Kota Kotamobagu meraih penghargaan Adipura Ke-3, dari Kementerian Lingkungan Hidup RI, dirayakan hampir segenap masyarakat Kotamobagu dengan sukacita. Ratusan masyarakat berbondong-bondong menjemput Piala Adipura kedua, yang dibawa dari Jakarta oleh rombongan Pemkot Kotamobagu yang diwakili oleh Asisten I Dolly Dzulhadji, Kepala Distakot Alex Saranaung, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kotamobagu Ramlan Tegema, dan tiga perwakilan dari petugas kebersihan, di Tempat pembuangan Akhir (TPA) Mongkonai, Kamis (13/6/2013).
Ratusan masyarakat yang datang mengenakan baju kotak-kotak ala Jokowi, dan pakaian berwarna kuning-merah, membuat pemandangan kotamobagu menjadi lautan kuning merah. Usai dijemput, rombongan menuju lapangan Boki Hotinimbang Kotamobagu, di depan Rudis Walikota.
Walikota Kotamobagu Drs. Hi. Djelantik Mokodompit, mengatakan dalam sambutannya, bahwa penghargaan Adipura Ketiga ini merupakan bentuk pengakuan dari Pemerintah Pusat bahwa masyarakat Kotamobagu mampu meningkatkan kemampuan daerahnya.
“Selama 6 tahun menjadi daerah otonom baru, Kota Kotamobagu mendapat penghargaan Adipura selama tiga tahun berturut-turut, tahun 2011 mendapat piagam Adipura, tahun 2012 mendapat Piala Adipura, dan tahun 2013 ini kembali mendapat Piala Adipura, ini merupakan bentuk legitimasi dari pemerintah pusat, bahwa masyarakat Kotamobagu mampu meningkatkan kemampuan daerahnya,” tutur Mokodompit.
Menurutnya, yang menjadi sejarah, adalah dari seluruh daerah penerima Adipura se-Sulawesi Utara, Kotamobagu menjadi satu-satunya daerah yang membawa para ‘tukang sapu’ bersih ke Istana Negara. “Ini patut disyukuri karena segala upaya kita semua kembali meraih hasil yang positif, yang menjadi sejarah adalah Kotamobagu menjadi satu-satunya daerah yang memboyong tukang sapu ke Istana, mengingat jasa mereka begitu besar dimana sejak jam 5 subuh, sudah membersihkan Kotamobagu,” ujarnya.
Djelantik mengatakan bahwa Pemkot Kotamobagu akan memberikan penghargaan kepada petugas kebersihan, dengan memberikan tunjangan honor atau gaji 13. “Penghargaan ini tentu tidak sebanding dengan pengorbanan mereka, namun setidaknya bisa menjadi salah satu bentuk apresiasi dari Pemkot,” tambah Djelantik, seraya menambahkan bahwa trophy Adipura ini bukanlah sasaran akhir.
“Masih banyak program lainnya yang akan diwujudkan, Ini baru permulaan dan trophy kedua ini bukanlah sasaran akhir, yang penting adalah mewujudkan Kotamobagu menjadi Kota Idaman (Indah, Damai, dan Nyaman) di kemudian hari,” pungkasnya. (zmi)