Manado, BeritaManado.com – Hari Disabilitas Internasional ditetapkan setiap 3 Desember. Namun peringatan tahun 2017 ini tdak mendapat perhatian pemerintah di Sulawesi Utara.
Meski demikian penyandang disabilitas di Sulawesi utara tidak kehilangan harapan hidup. Meskipun kurang mendapat perhatian namun penyandang disabilitas merayakan Hari Disabilitas Internasional melalui kegiatan simpatik aksi damai.
“Aksi damai kami di kantor gubernur tadi diterima bapak wakil gubernur Steven Kandouw, kemudian di DPRD Sulut kami diterima bapak Amir Liputo dari komisi 3,” ujar Aziz Ismail, penyandang disabilitas yang juga Wakil Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Sulawesi Utara, kepada BeritaManado.com di Kantor DPRD Sulut, Senin (4/12/2017) sore.
Lanjut Aziz Ismail, penyandang disabilitas terdiri dari tunanetra, tunarungu, tuna dagsa dan penyandang disabilitas lainnya,
mengaku kecewa dengan perlakukan pemerintah di Sulawesi Utara yang tidak mengagendakan Hari Disabilitas se-Dunia tahun 2017.
“Terakhir dilaksanakan pada 2015 dan 2016 lalu. Empat ribu penyandang disabilitas di Sulawesi Utara kecewa kepada pemerintah yakni dinas sosial yang tidak menganggarkan kegiatan ini di APBD 2017,” tandas Aziz Ismail, didampingi Sujipto Talare, Samson Mamudi, Debby Ticoalu, dan belasan penyandang disabilitas.
(JerryPalohoon)
Manado, BeritaManado.com – Hari Disabilitas Internasional ditetapkan setiap 3 Desember. Namun peringatan tahun 2017 ini tdak mendapat perhatian pemerintah di Sulawesi Utara.
Meski demikian penyandang disabilitas di Sulawesi utara tidak kehilangan harapan hidup. Meskipun kurang mendapat perhatian namun penyandang disabilitas merayakan Hari Disabilitas Internasional melalui kegiatan simpatik aksi damai.
“Aksi damai kami di kantor gubernur tadi diterima bapak wakil gubernur Steven Kandouw, kemudian di DPRD Sulut kami diterima bapak Amir Liputo dari komisi 3,” ujar Aziz Ismail, penyandang disabilitas yang juga Wakil Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Sulawesi Utara, kepada BeritaManado.com di Kantor DPRD Sulut, Senin (4/12/2017) sore.
Lanjut Aziz Ismail, penyandang disabilitas terdiri dari tunanetra, tunarungu, tuna dagsa dan penyandang disabilitas lainnya,
mengaku kecewa dengan perlakukan pemerintah di Sulawesi Utara yang tidak mengagendakan Hari Disabilitas se-Dunia tahun 2017.
“Terakhir dilaksanakan pada 2015 dan 2016 lalu. Empat ribu penyandang disabilitas di Sulawesi Utara kecewa kepada pemerintah yakni dinas sosial yang tidak menganggarkan kegiatan ini di APBD 2017,” tandas Aziz Ismail, didampingi Sujipto Talare, Samson Mamudi, Debby Ticoalu, dan belasan penyandang disabilitas.
(JerryPalohoon)