Bitung—Dipastikan sekitar 28 ribu lebih bintang peliharaan di Kota Bitung diidentifikasi telah terinfesksi virus rabies. Hal ini disampaikan Kadis Kehutanan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bitung, Lusye Makalawang dalam sosialisasi koordinasi rabies desa percontohan di kelurahan Pakadoodan Kecamata Madidir, Kamis (5/4).
“Rabies adalah salah satu penyakit yang berbahaya hingga saat ini yang ditularkan lewat binatang peliharaan, bahkan mungkin lebih berbahaya dari HIV karena virusnya begitu cepat menyerang dan berujung ke kamatian,” kata Macalawang.
Macalawang sendiri meminta masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam membasmi penyebaran virus rabies dengan cara pro aktif dalam menunjang program pemerintah melakukan faksin rabies. “Tahun ini ada satu warga Pulau Lembeh yang meninggal akibat rabies, makanya kita lebih fokus untuk membasmi virus tersebut dengan cara melakukan faksin terhadap binatang peliharaan seperti anjing dan kucing serta kera,” katanya.
Ia sendiri menjelaskan, dari hasil identifikasi dilapangan, terdiri dari anjing 24 ribu ekor kucing 4 ribu ekor dan kera 21 ekor. “Persedian faksin rabies sendiri saat ini hanya sekitar 2 ribuan, itupun hanya bantuan dari Provinsi dan minggu ini baru masuk,” katanya.
Sementara itu, acara sosialisasi ini juga dihadiri Wakil Walikota Bitung, Max Lomban yang juga mengharapkan peran serta masyarakat dalam memberantas rabies. Karena menurutnya, kendala petugas melakukan faksin rabies dilapangan adalah pemilik binatang peliharaan yang tidak pro aktif.
“Banyak pemilik binatang peliharaan enggan untuk difaksin, karena memang jika binatang peliharaan sudah terinfeksi pasti akan mati setelah difaksin dan inilah yang ditakutkan para pemilik,” kata Lomban.
Padahal menurut Lomban, jika binatang peliharaan mati setelah difaksin harusnya disyukuri. Karena dengan demikian pemilik dan masyarakat terhindar dari rabies karena binatang yang selama ini dianggap pemilik sehat tidak tahunya sudah terinfeksi rabies.
“Jadi kami harap ada kerjasama dari masyarakat, tertutama pemilik binatang peliharaan agar mau melakukan faksin demi kesehatan kita bersama,” katanya.(en)