Airmadidi-Seleksi Pejabat Tinggi Pratama (PTP) Kabupaten Minahasa Utara (Minut) masuk dalam tahapan presentasi makala.
Ke-11 pejabat yang dinyatakan lolos berkas, yaitu Octafianus Tooy SE, Ir Jan Sinaulan MSi, Berty Ngangi SP, Dudy Fatah SH, Ir Joseph Aliks, Drs Sem Tirayoh, Ir Josef Lempoy, Ir Johana Manua MSi, Drs Jossy Kawengian MAP, Forsman Dandel SSos dan Drs Leonart Watuseke, bersaing ketat memaparkan makalanya di hadapan 5 orang tim panitia seleksi (Pansel).
“Para pejabat yang ikut seleksi, masih berstatus pelaksana tugas (Plt) pada beberapa jabatan perangkat daerah di Minut. Mereka nanti akan diseleksi untuk mengisi tujuh jabatan eselon II Pemkab Minut,” jelas Ketua Pansel Prof Dr Ronald Mawuntu, Kamis (6/4/2017).
Tujuh jabatan tersebut terdiri dari Staf Ahli Pemerintahan, Staf Ahli Kemasyarakatan, Kepala Dinas Pangan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan, serta Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Mawuntu menjamin akan independensi tim panitia seleksi serta memastikan proses seleksi dilakukan begitu ketat dengan standar nilai tinggi.
“Menurut Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) ini merupakan seleksi jabatan pemerintahan terbaik yang dilakukan oleh kabupaten dan kota se-Sulut,” kata Mawuntu.
Sementara, dalam pemaparan makala, Mawuntu mengatakan ada sekitar 5 peserta yang mengangkat soal konsep pembangunan pertanian Minut.
Plt Kepala Dinas Pertanian Ir Joseph Aliks dalam presentasinya Aliks menyayangkan akan adanya alih fungsi lahan pertanian yang ada di beberapa kecamatan di Minut.
Menurutnya, pembangunan pabrik, gudang, pemukiman, perkantoran dan bisnis dari investor dan pengembang berakibat berkurangnya lahan pertanian.
Hal ini harus diantisipasi dengan pembukaan lahan pertanian baru, baik pencetakan lahan sawah maupun lahan kering.
“Di kecamatan Kalawat, Airmadidi dan Kauditan banyak lahan yang telah beralih fungsi akibat pesatnya pembangunan. Hal ini harus diantisipasi dengan pembukaan lahan pertanian baru baik sawah maupun lahan kering,” ujar Aliks yang adalah mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sangihe dan Talaud saat belum mekar.
Selain itu tenaga kerja pertanian yang semakin berkurang harus diantisipasi dengan cara menggunakan teknologi pertanian, dengan mengadakan pelatihan penguasaan mesin pertanian yang dapat meningkatkan produksi.
“Dengan penguasaan teknologi pertanian, saya yakin para pemuda akan tertarik untuk kembali ke kebun,” pungkasnya.
Panitia Seleksi terdiri dari akademisi, pejabat pemkab Minut dan unsur profesianal, masing-masing Prof Dr J Ronald Mawuntu, Prof Dr Ir Lucia Mandey MS, dr Jane Symons MKes, Drs Joseph Suatan MM dan Drs Aldrin Posumah MSi.(findamuhtar)
Airmadidi-Seleksi Pejabat Tinggi Pratama (PTP) Kabupaten Minahasa Utara (Minut) masuk dalam tahapan presentasi makala.
Ke-11 pejabat yang dinyatakan lolos berkas, yaitu Octafianus Tooy SE, Ir Jan Sinaulan MSi, Berty Ngangi SP, Dudy Fatah SH, Ir Joseph Aliks, Drs Sem Tirayoh, Ir Josef Lempoy, Ir Johana Manua MSi, Drs Jossy Kawengian MAP, Forsman Dandel SSos dan Drs Leonart Watuseke, bersaing ketat memaparkan makalanya di hadapan 5 orang tim panitia seleksi (Pansel).
“Para pejabat yang ikut seleksi, masih berstatus pelaksana tugas (Plt) pada beberapa jabatan perangkat daerah di Minut. Mereka nanti akan diseleksi untuk mengisi tujuh jabatan eselon II Pemkab Minut,” jelas Ketua Pansel Prof Dr Ronald Mawuntu, Kamis (6/4/2017).
Tujuh jabatan tersebut terdiri dari Staf Ahli Pemerintahan, Staf Ahli Kemasyarakatan, Kepala Dinas Pangan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan, serta Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Mawuntu menjamin akan independensi tim panitia seleksi serta memastikan proses seleksi dilakukan begitu ketat dengan standar nilai tinggi.
“Menurut Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) ini merupakan seleksi jabatan pemerintahan terbaik yang dilakukan oleh kabupaten dan kota se-Sulut,” kata Mawuntu.
Sementara, dalam pemaparan makala, Mawuntu mengatakan ada sekitar 5 peserta yang mengangkat soal konsep pembangunan pertanian Minut.
Plt Kepala Dinas Pertanian Ir Joseph Aliks dalam presentasinya Aliks menyayangkan akan adanya alih fungsi lahan pertanian yang ada di beberapa kecamatan di Minut.
Menurutnya, pembangunan pabrik, gudang, pemukiman, perkantoran dan bisnis dari investor dan pengembang berakibat berkurangnya lahan pertanian.
Hal ini harus diantisipasi dengan pembukaan lahan pertanian baru, baik pencetakan lahan sawah maupun lahan kering.
“Di kecamatan Kalawat, Airmadidi dan Kauditan banyak lahan yang telah beralih fungsi akibat pesatnya pembangunan. Hal ini harus diantisipasi dengan pembukaan lahan pertanian baru baik sawah maupun lahan kering,” ujar Aliks yang adalah mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sangihe dan Talaud saat belum mekar.
Selain itu tenaga kerja pertanian yang semakin berkurang harus diantisipasi dengan cara menggunakan teknologi pertanian, dengan mengadakan pelatihan penguasaan mesin pertanian yang dapat meningkatkan produksi.
“Dengan penguasaan teknologi pertanian, saya yakin para pemuda akan tertarik untuk kembali ke kebun,” pungkasnya.
Panitia Seleksi terdiri dari akademisi, pejabat pemkab Minut dan unsur profesianal, masing-masing Prof Dr J Ronald Mawuntu, Prof Dr Ir Lucia Mandey MS, dr Jane Symons MKes, Drs Joseph Suatan MM dan Drs Aldrin Posumah MSi.(findamuhtar)