Manado – 30 tahun lalu Frits Johanes Tumbelaka atau lebih dikenal Broer Tumbelaka wafat tepat pada 20 Agustus 1983. Broer Tumbelaka merupakan Gubernur Sulutteng tefakhir dan Gubernur Sulut pertama dikenal sebagai tokoh utama dalam penyelesaian pergolakan Permesta.
Broer wafat di RS Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta karena sakit. Beliau adalah anak bungsu dari 5 bersaudara keluarga dokter Tumbelaka-Sinyal. Sebelum menjadi Gubernur Sulut, Broer dikenal sebagai Perwira senior di Kodam Brawidjaya (dulu Divisi) yang dianggap perwira tercerdas dari keluarga terpandang di Jawa Timur.
Pria berbadan tinggi besar ini menerima sekitar 12 bintang jasa dari Pemerintah RI dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kallibata Jakarta, meningalkan seorang isteri, NZ Tumbelaka BA.
Broer juga dikenal sebagai tokoh perdamaian di Sulteng ketika Darul Islam menyerah. Namanya diabadikan oleh pemerintah dan masyarakat Sulteng pada sebuah pantai yang terkenal di luar kota Palu yang merupakan pusat rekreasi dengan nama Pantai Tumbelaka.
Broer Tumbelaka terkenal sangat bersahaja dan sederhana. Sering keluar tanpa pengawalan dan pernah meninjau daerah pedalaman dengan menggunakan kuda dan jalan kaki selama 6 jam
Broer Tumbelaka pernah menjabat Ketua DPRD Sulut pertama. Anggota Deprov Herry Tombeng bahkan mengusulkan jalan lingkar Manado (Ringroad) menggunakan nama FJ Tumbelaka. (Jerry)
Manado – 30 tahun lalu Frits Johanes Tumbelaka atau lebih dikenal Broer Tumbelaka wafat tepat pada 20 Agustus 1983. Broer Tumbelaka merupakan Gubernur Sulutteng tefakhir dan Gubernur Sulut pertama dikenal sebagai tokoh utama dalam penyelesaian pergolakan Permesta.
Broer wafat di RS Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta karena sakit. Beliau adalah anak bungsu dari 5 bersaudara keluarga dokter Tumbelaka-Sinyal. Sebelum menjadi Gubernur Sulut, Broer dikenal sebagai Perwira senior di Kodam Brawidjaya (dulu Divisi) yang dianggap perwira tercerdas dari keluarga terpandang di Jawa Timur.
Pria berbadan tinggi besar ini menerima sekitar 12 bintang jasa dari Pemerintah RI dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kallibata Jakarta, meningalkan seorang isteri, NZ Tumbelaka BA.
Broer juga dikenal sebagai tokoh perdamaian di Sulteng ketika Darul Islam menyerah. Namanya diabadikan oleh pemerintah dan masyarakat Sulteng pada sebuah pantai yang terkenal di luar kota Palu yang merupakan pusat rekreasi dengan nama Pantai Tumbelaka.
Broer Tumbelaka terkenal sangat bersahaja dan sederhana. Sering keluar tanpa pengawalan dan pernah meninjau daerah pedalaman dengan menggunakan kuda dan jalan kaki selama 6 jam
Broer Tumbelaka pernah menjabat Ketua DPRD Sulut pertama. Anggota Deprov Herry Tombeng bahkan mengusulkan jalan lingkar Manado (Ringroad) menggunakan nama FJ Tumbelaka. (Jerry)