
Manado, BeritaManado.com — Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka Ramadan 2025 dilaksanakan di Masjid Nur Muhammad, Kelurahan Sumompo, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Jumat (7/3/2025) lalu.
GPM tersebut dapat terlaksana berkat kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) yang bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut, Pemerintah Kota Manado dan sejumlah instansi terkait lainnya.
Terdapat 11 komoditi yang dijual dengan harga miring kepada masyarakat sekitar.
Berikut daftar harganya:
1. Beras SPHP 5 ton Rp. 58.000/5 Kg. Harga HET 62.500/5 Kg
2. Beras Premium (Dua Merpati) 50 pack (250 Kg), Rp. 70.300/Kg. Harga Pasar 75.000/5 Kg
3. Minyak Goreng (Minyak Kita Premium) 25 Karton Rp. 12.700/L Harga Pasar Rp. 18.000/L
4. Gula 200 Kg Rp. 12.500/Kg. Harga Pasar Rp. 20.000/Kg
5. Bawang Merah 68 Kg Rp. 39.000/Kg. Harga Pasar: Rp. 47.333/Kg
6. Bawang Putih 72 Kg Rp. 40.000/Kg. Harga di Pengecer Rp. 45.000/Kg
7. Daging Ayam 34.000/Ekor (0.9-1 Kg). Harga Pasar Rp. 38.000/Ekor. stok 50 ekor
8. Daging Sapi 20 Kg Rp. 115.000. Harga Pasar Rp.125.000
9. Cabai Rawit Merah Rp. 60.000 stok 50 Kg l, harga pasar Rp. 80.000
10. Tomat stok 40 Kg Rp. 14.000,-/Kg, harga pasar Rp. 20.000/Kg
11. Telur stok 100 baki Rp. 48.000, harga pasar 60.000-62.000 campur
Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE dalam sambutannya mengatakan, GPM ini merupakan yang pertama dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara tahun ini.
Sementara Pemerintah Kota Manado sendiri sudah dilakukan dalam 10 hari terakhir.
Pada kesempatan itu, Yulius Selvanus memberikan secara simbolis cadangan beras kepada Wali Kota Manado Andrei Angouw yang mewakili Wali Kota maupun Bupati se-Sulut.
“Beras cadangan yang kita bagi-bagi ke 15 kabupaten kota totalnya sebanyak 3 ton lebih. Secara simbolis sudah diserahkan ke Wali Kota Manado mewakili 15 kabupaten kota,” ungkap Gubernur Yulius.
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan menjaga inflasi di Sulut terlebih menjelang Hari Raya Idul Fitri, sebab biasanya mendekati lebaran inflasinya bisa sangat tinggi.
“Sehingga pemerintah betul-betul menjaga, mengawasi dan mengontrol semua harga-harga ini. Jangan sampai kebutuhan meningkat, terus stoknya menghilang, ini berbahaya bagi ekonomi Sulut. Makanya pemerintah hadir dengan pasar-pasar murah supaya kestabilan harga terjaga,” ujar Yulius.
Dia turut mendorong Wali Kota dan Bupati mengadakan operasi pasar di wilayahnya masing-masing.
Bahkan turut melibatkan Kapolda maupun Kapolres guna mengawasi operasi pasar tersebut.
Sementara, Kepala Perwakilan BI Sulut Andry Prasmuko, kepada wartawan mengatakan Provinsi Sulut bersiap menghadapi Ramadan dan Idul Fitri.
GPM, sambung Andry, adalah salah satu upaya bersama untuk menjaga kebutuhan bahan makanan pokok masyarakat agar terpenuhi dengan harga yang wajar.
“Untuk pasokan Insha Allah cukup, sepanjang masyarakat berbelanja dengan bijak, tidak melakukan aksi memborong apa saja,” jelas Andry.
Dia mengaku sampai dengan minggu ini, harga-harga masih berfluktuasi sesuai dinamika di pasar, namun masih dalam batas toleransi.
“Pastinya kami TPID Sulut maupun kabupaten kota tetap mengawasi perkembangan harga ini,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Provinsi Sulut Steve Kepel, Wali Kota Manado Andrei Angouw, Wakil Walikota Manado dr Richard Sualang, Kapolda Sulut, Kapolresta Manado, dan sejumlah pejabat lainnya.
(***/srisurya)