Tondano, BeritaManado.com – Siapa yang tidak kenal dengan makanan tradisional orang Minahasa yaitu Tinutuan.
Makanan yang identik dengan perpaduan beberapa jenis sayuran ini telah diakui menjadi bagian dari budaya Tou Minahasa.
Demikian juga bagi Wewene (perempuan) Keter Youla Lariwa Mantik (YLM) yang adalah Calon Bupati Minahasa nomor urut 2.
Selasa (1/10/2024) pagi, didampingi oleh tim, Youla Lariwa kembali berkunjung ke Kelurahan Papakelan.
Kali ini berkesempatan menikmati hidangan Tinutuan yang disajikan oleh ibu-ibu setempat yang kebetulan sedang menggelar Kantin Pembangunan Gereja Elim Papakelan.
Tidak hanya sekedar makan, Youla Lariwa juga turun langsung bersama-ibu-ibu di kantin memasak dan menyiapkan hidangan Tinutuan.
Warga Papakelan yang ada di kantin tersebut pun memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan Youla Lariwa.
Seperti yang diungkapkan Artis Rumbay, dimana dari apa yang disaksikannya secara langsung, bahwa Youla Lariwa tidak ada jarak antara Youla Lariwa sebagai calon pemimpin Minahasa dengan masyarakat.
“Saya tidak melihat ada jarak diantara kami. Sama saja seperti ibu-ibu di rumah saat hendak menyiapkan hidangan bagi keluarga. Calon pemimmpin daerah makan bersama masyarakat adalah sesuatu yang spesial dan jarang terjadi,” kata Artis Rumbay.
Pada bagian yang sama, Youla Lariwa juga megnatakan bahwa Tinutuan ini seperti makanan yang mempersatukan banyak orang dengan rupa-rupa karakter.
“Menurut saya, Tinutuan tidak hanya sekedar makanan tradisional yang telah menjadi bagian dari kearifan lokal Tou Minahasa. Tinutuan juga mengandung filosofi yang dapat dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Youla Lariwa.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa jika dilihat komposisi apa saja yang terdapat di dalam satu hidangan Tinutuan, itu mengandung nilai moral.
“Tinutuan terdiri dari sayur kangkung, gedi, labu, bayam, beras dan masih banyak lagi. Dipadu dengan dabu-dabu roa, maka itu menjadi hidangan yang sangat enak. Namun dibalik enaknya sepiring Tinutuan kita belajar bahwa perbedaan karakter seseorang tidak harus dipermasalahkan. Cukup disatukan saja, maka itu jadi sesuatu yang enak dipandang mata. Jadi seperti Tinutuan yang terdiri dari berbagai macam sayur dan rempah, maka marilah rakyat Minahasa, dengan segala perbedaan kita bangun Minahasa,” harap Youla Lariwa.
(Frangki Wullur)