Langowan, BeritaManado.com – Perayaan Jumat Agung umat Katolik Paroki St. Petrus Langowan, Jumat (29/3/2024) sejak pagi hingga sore hari berjalan lancar dan penuh hikmat.
Setelah mengikuti Jalan Salib di Gereja, umat Paroki St. Petrus Langowan kembali diajak untuk bersekutu pada pukul 3 sore untuk merenungkan kematian Yesus.
Wujud nyata dari perenungan tersebut yaitu dengan melakukan penghormatan dan penyembahan salib yang dipimpin ole Pater Hubertus Wato OCD.
Dalam khotbahnya, Pater Hubertus Wato OCD mengatakan bahwa apa yang dilakukan Yesus untuk menebus dosa manusia merupakan cara yang di luar akal sehat manusia.
“Yesus melakukannya dengan cara yang radikal. Namun dengan cara demikian, Yesus mendamaikan kembali Allah dan manusia dengan membayar luas konsekuensi dari dosa yang dilakukan manusia. Penebusan itu dilakukan-Nya dengan merelakan diri-Nya mati di kayu salib,” ungkap Pater Hubertus Wato OCD.
Ditambahkannya, hukungan yang dijatuhkan kepada Yesus adalah hukuman terkejam yang pernah dilakukan oleh manusia di zaman itu.
“Semoga salib yang kita pandang ini dapat memberikan penyadaran yang membawa seluruh hidup kita untuk mengakui keagungan Allah di dalam Yesus Kristus yang tersalib. Semoga berkat pengorbanan Yesus di kayu salib akan senantiasa mempersatukan kita semua sebagai bagian dari keluarga Allah,” kata Pater Hubertus.
Pada bagian lain, salah satu tokoh umat Paroki St. Petrus Langowan Adri Wurangian kepada BeritaManado.com mengatakan bahwa dirinya menyadari bahwa kondisi dunia saat ini membutuhkan pemulihan dari segala macam aspek kehidupan.
Menurutnya, spek moral perlu mendapatkan perhatian untuk dilakukan peningkatan ke arah yang positif.
“Kita perlu menyadari bahwa memaknai pengorbanan dan kebangkitan Kristus harus diaktualisasikan dalam nilai-nilai kehidupan nyata sehari-hari, termasuk merawat bumi sebagai rumah bersama, sebagaimana tema APP tahun 2024 ini,” ujarnya.
(Frangki Wullur)