Tondano, BeritaManado.com — Pelestarian lingkungan hidup yang ada di Gunung Masarang menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat.
Seperti yang dilakukan para pemuda asal Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Dimana mereka bekerjasama dengan Yayasan Masarang, membentuk sebuah Relawan Pemuda Peduli Lingkungan.
Chezy Stefeli Maukar, salah satu Penggagas Relawan ini, mengatakan bahwa kehadiran mereka sebagai bentuk kepedulian kepada keberlangsungan lingkungan hidup di Sulut khusunya Gunung Masarang.
“Kami ingin turut membantu program-program Yayasan Masarang dalam hal pelestarian lingkungan hidup, karena ini untuk anak cucu kami juga,” ujar Chezy, Kamis (1/10/2020), di Kaki Gunung Masarang, Tondano.
Ia menambahkan, terbentuknya Relawan ini berawal dari kerinduan mereka untuk melihat kembali satwa endemik yang ada di Masarang.
“Kerinduan awal sebenarnya suka melihat yaki hidup disini. Karena orang tua pernah bilang, dulu mereka masih melihat yaki bekeliaran disini,” ujarnya.
Ia menambahkan saat ini mereka masih bisa melihat satwa seperti burung manguni, jadi mereka ingin mempertahankan hal itu.
“Kami juga punya kerinduan untuk anak cucu kami masih bisa melihat burung manguni. Jangan sampai mereka merasakan hal yang sama dengan kami saat ini terkait yaki itu. Jangan sampai nanti mereka bertanya burung manguni itu seperti apa,” ungkapnya.
Ia menambahkan juga, dirinya sendiri sudah sejak lama memperhatikan aktivitas dari Yayasan Masarang.
“Sudah lama sebenarnya ingin bergabung, saya pernah menonton pelepasan burung Elang di Bitung, juga pelepasan monyet,” ungkapnya.
Pembina Yayasan Masarang, Willie Smith sangat mengapresiasi kelompok relawan yang terbentuk ini.
“Kita sama-sama melestarikan lingkungan hidup ini, karena kamu masih lama disini, anak cucumu juga bisa menikmati apa yang kamu lakukan saat ini,” ujarnya.
Deklarasi Relawan Pemuda Peduli Lingkungan dilakukan dengan penanaman pohon secara simbolis.
(Dedy Dagomes)