Manado — Sulawesi Utara kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya.
Sabtu (30/6/2018) kemarin, Welly Wellem Bororing meninggal dunia di rumahnya setelah pernah dirawat di RS Prof Kandouw Malalayang.
Welly Wellem Bororing yang lahir pada 27 Februari 1930 ini adalah mantan atlet balap sepeda andalan Sulawesi Utara era tahun 60an.
Sejumlah prestasi yang pernah diraih Welly Wellem Bororing, diantaranya Juara 1 Sulut balap sepeda jarak 160 km, penerima 3 medali emas PON Ambon mewakili Sulut tahun 1976, Juara Indonesia Timur pada era tersebut dan lain sebagainya.
Mewakili keluarga, kepada BeritaManado.com, salah satu cucu almarhum yang juga adalah Ketua LBH Mustika Bangsa Manado Boy Bororing menjelaskan, saat ini jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan WZ Johanes Nomor 34 Lingkungan 2, Kelurahan Tingkulu, Kecamatan Wanea, Kota Manado.
“Untuk pemakaman akan dilaksanakan Senin (2/7/2018) besok pukul 12 siang,” ujar Boy Bororing.
Boy juga menjelaskan, semasa hidup, sang kakek tetap menjalankan prinsip prinsip disiplin sebagai seorang atlet meskipun perhatian pihak terkait kepada pada atlet khususnya di zamannya terbilang kurang.
“Karena pergolakan masa kala itu yang juga melibatkan Koni. Meski sebagai atlet yang sudah berprestasi dan terbilang kurang perhatian kala itu, tapi opa kami tetap bangga karena boleh berkarya bagi daerah. Kamu pun sanggat bangga karena punya opa sekaligus ayah seperti Welly Wellem Bororing,” ungkap Boy.
(srisurya)
Manado — Sulawesi Utara kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya.
Sabtu (30/6/2018) kemarin, Welly Wellem Bororing meninggal dunia di rumahnya setelah pernah dirawat di RS Prof Kandouw Malalayang.
Welly Wellem Bororing yang lahir pada 27 Februari 1930 ini adalah mantan atlet balap sepeda andalan Sulawesi Utara era tahun 60an.
Sejumlah prestasi yang pernah diraih Welly Wellem Bororing, diantaranya Juara 1 Sulut balap sepeda jarak 160 km, penerima 3 medali emas PON Ambon mewakili Sulut tahun 1976, Juara Indonesia Timur pada era tersebut dan lain sebagainya.
Mewakili keluarga, kepada BeritaManado.com, salah satu cucu almarhum yang juga adalah Ketua LBH Mustika Bangsa Manado Boy Bororing menjelaskan, saat ini jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan WZ Johanes Nomor 34 Lingkungan 2, Kelurahan Tingkulu, Kecamatan Wanea, Kota Manado.
“Untuk pemakaman akan dilaksanakan Senin (2/7/2018) besok pukul 12 siang,” ujar Boy Bororing.
Boy juga menjelaskan, semasa hidup, sang kakek tetap menjalankan prinsip prinsip disiplin sebagai seorang atlet meskipun perhatian pihak terkait kepada pada atlet khususnya di zamannya terbilang kurang.
“Karena pergolakan masa kala itu yang juga melibatkan Koni. Meski sebagai atlet yang sudah berprestasi dan terbilang kurang perhatian kala itu, tapi opa kami tetap bangga karena boleh berkarya bagi daerah. Kamu pun sanggat bangga karena punya opa sekaligus ayah seperti Welly Wellem Bororing,” ungkap Boy.
(srisurya)