Ratahan – Sudah harganya melambung tinggi yakni Rp 25 ribu, ketersediaan stok elpiji 3 kilogram pun sulit ditemukan di beberapa wilayah di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra). Hal ini kemudian membuat warga mengeluh.
Seperti dialami ibu Rita misalnya. Warga Kecamatan Silian Raya ini mengeluhkan elpiji 3 kilogram susah ditemukan baik di pangkalan maupun di agen pengecer. “Sudah beberapa hari ini elpiji 3 kilogram kosong. Bagaimana mau masak kalau gas kosong,” keluhnya, Kamis (28/8).
Diakui ibu Rita, dirinya sempat mendapatkan elpiji 3 kilogram disalah satu warung di Kecamatan Touluaan, tetapi harganya sudah dinaikkan. “Masa elpiji 3 kilogram dijual Rp 25 ribu. Ini sangat menyusahkan kami selaku ibu rumah tangga,” ungkapnya.
Ia pun berharap kondisi ini mendapat perhatian serius pihak pertamina maupun Pemkab Mitra. “Tolonglah ketersediaan gas diperhatikan, termasuk awasi penjualan jangan sampai harga dinaikkan seenaknya baik oleh pangkalan, agen juga pengecer,” ujarnya.
Sementara itu terkait hal ini Pemkab Mitra melalui Bagian Perekonomian belum berhasil dimintai konfirmasi lantaran sedang tidak berada di tempat. (rulan sandag)
Ratahan – Sudah harganya melambung tinggi yakni Rp 25 ribu, ketersediaan stok elpiji 3 kilogram pun sulit ditemukan di beberapa wilayah di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra). Hal ini kemudian membuat warga mengeluh.
Seperti dialami ibu Rita misalnya. Warga Kecamatan Silian Raya ini mengeluhkan elpiji 3 kilogram susah ditemukan baik di pangkalan maupun di agen pengecer. “Sudah beberapa hari ini elpiji 3 kilogram kosong. Bagaimana mau masak kalau gas kosong,” keluhnya, Kamis (28/8).
Diakui ibu Rita, dirinya sempat mendapatkan elpiji 3 kilogram disalah satu warung di Kecamatan Touluaan, tetapi harganya sudah dinaikkan. “Masa elpiji 3 kilogram dijual Rp 25 ribu. Ini sangat menyusahkan kami selaku ibu rumah tangga,” ungkapnya.
Ia pun berharap kondisi ini mendapat perhatian serius pihak pertamina maupun Pemkab Mitra. “Tolonglah ketersediaan gas diperhatikan, termasuk awasi penjualan jangan sampai harga dinaikkan seenaknya baik oleh pangkalan, agen juga pengecer,” ujarnya.
Sementara itu terkait hal ini Pemkab Mitra melalui Bagian Perekonomian belum berhasil dimintai konfirmasi lantaran sedang tidak berada di tempat. (rulan sandag)