Minut, BeritaManado.com – Figur Andhika Baramuli, Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Minahasa Utara (Minut) semakin dekat dengan masyarakat Kabupaten Minut.
Konsistensi Andhika Baramuli dalam menjaring aspirasi masyarakat, tanpa pandang bulu, menumbuhkan kepercayaan publik terhadapnya.
Tak heran, dari hari ke hari, semakin banyak masyarakat yang meminta bantuannya untuk menyelesaikan sejumlah persoalan publik, mulai dari kerusakan fasilitas jalan, lampu penerangan, layanan pembuatan SIM bagi para tukang ojek, hingga keluhan warga kepulauan soal buruknya jaringan telekomunikasi.
“Bung Andhika, torang pe sinyal disini pe besae sekali,” ujar warga beberapa desa di kepulauan.
Pria yang lama menuntut ilmu di luar negeri itu, turut merasakan kesulitan tersebut.
“Saya sering dengar saat bertemu masyarakat, juga yang saya alami sendiri saat sedang berada di beberapa desa. Terlihat bahwa masih banyak masyarakat yang rindu akan akses jaringan telekomunikasi yang merata,” ujar Andhika usai melakukan kunjungan ke sejumlah wilayah kepulauan baru-baru ini.
Menurut Andhika, di era digital seperti sekarang, akses telekomunikasi khususnya internet merupakan kebutuhan primer.
Apalagi, layanan perbankan, pendidikan dan komunikasi sehari-hari, kini sudah umum diselenggarakan secara daring.
Olehnya, Andhika Baramuli memandang perlu adanya percepatan pembangunan jaringan konektivitas saat ini gencar dikejar oleh pemerintah pusat.
Ia menjelaskan, pada Juni 2023, satelit Indonesia SATRIA-1 telah diluncurkan dari Cape Canaveral, Amerika Serikat menggunakan roket Falcon 9 milik Space X.
Satelit tersebut sejak tanggal 30 Oktober telah memasuki posisi orbit 36 ribu kilometer di atas bumi Papua dan sementara dipersiapkan untuk beroperasi.
Memiliki kapasitas 150 Gbps, SATRIA 1 ditargetkan melayani akses internet di 37.000 titik pelosok Indonesia yang sulit maupun belum terjangkau layanan sinyal internet.
Andhika Baramuli meminta masyarakat untuk merestuinya menjadi perwakilan warga Dapil Minut-Bitung ke DPRD Sulut sehingga aspirasi perbaikan fasilitas jaringan telekomunikasi bisa ia perjuangkan secara maksimal.
“Semoga ke depan infrastruktur jaringan konektivitas dapat dipercepat agar menjangkau pelosok desa di Indonesia dengan memanfaatkan secara maksimal seluruh aset telekomunikasi yang ada, khususnya untuk kepentingan masyarakat di Sulawesi Utara dan lebih khusus di wilayah 3T, terdepan, terluar dan tertinggal,” tutup kader Partai Golkar ini.
(Finda Muhtar)