Manado – Memiriskan ketika menyambangi posko pengungsian yang berada di Kelurahan Dendengan Dalam (Dendal) lingkungan VII ini. Pasalnya, sejumlah warga mengaku ketersediaan air minum telah habis.
“Torang (warga, red) sangat kekurangan air minum. Disini ada parigi (sumur, red). Tapi untuk masak saja, konvor dan gas LPG terbatas. Jadi, kami membutuhkan bantuan air minum. Kalau bahan makanan seperti beras dan mie instan masih ada,” ujar Onnie Rustam, warga setempat.
Lanjut dikatakannya, sering kali bantuan berupa air minum yang masuk terbatas. Sehingga warga sering berebutan untuk mendapatkan air minum itu. Karena pada posko pengungsian ini terdapat 127 Kepala Keluarga (KK).
“Kalau hanya masuk 5 sampai 10 karton perhari, itu tidak cukup. Lihat saja jumlah kami disini yang berjumlah ratusan orang. Belum ditambah warga yang sudah kembali ke rumahnya, tapi masih mengambil makanan dan minuman di tempat ini,” cetusnya. (leriandokambey)
Manado – Memiriskan ketika menyambangi posko pengungsian yang berada di Kelurahan Dendengan Dalam (Dendal) lingkungan VII ini. Pasalnya, sejumlah warga mengaku ketersediaan air minum telah habis.
“Torang (warga, red) sangat kekurangan air minum. Disini ada parigi (sumur, red). Tapi untuk masak saja, konvor dan gas LPG terbatas. Jadi, kami membutuhkan bantuan air minum. Kalau bahan makanan seperti beras dan mie instan masih ada,” ujar Onnie Rustam, warga setempat.
Lanjut dikatakannya, sering kali bantuan berupa air minum yang masuk terbatas. Sehingga warga sering berebutan untuk mendapatkan air minum itu. Karena pada posko pengungsian ini terdapat 127 Kepala Keluarga (KK).
“Kalau hanya masuk 5 sampai 10 karton perhari, itu tidak cukup. Lihat saja jumlah kami disini yang berjumlah ratusan orang. Belum ditambah warga yang sudah kembali ke rumahnya, tapi masih mengambil makanan dan minuman di tempat ini,” cetusnya. (leriandokambey)