Manado – Niat pemerintah untuk memajukan industry kecil skala rumahan ternyata mendapat perhatian dari Komisi VI DPR RI.
Demi melihat kemajuan UKM di Sulawesi Utara, rombongan yang dipimpin oleh Ir. H. Azam Azman pun bertandang ke Wale Batik Minahasa, (24/9/2016).
Bersama rombongan yang kurang lebih 20 orang, para anggota DPR RI tersebut melihat langsung proses produksi yang dilakukan di workshow Wale Batik Minahasa.
Azman pun takjub dan tidak menyangka ternyata industri batik tradisional seperti di Jawa sudah ada pula di Sulawesi Utara.
Karena itu dirinya menghimbau agar Batik Minahasa terus dikembangkan baik dari sisi kualitas dan kuantitas agar bisa bersaing dengan batik-batik di daerah lain.
“Harapan kami di seluruh Indonesia masing-masing memiliki batik dengan ciri khasnya masing-masing, seperti Batik Minahasa yang berhasil menjadi ikon daerah di Sulawesi Utara. Kami akan pantau terus sejauh mana keseriusan pemerintah baik pusat maupun daerah agar industri kerajinan seperti batik Minahasa bisa berjalan baik dan memberikan kontribusi bagi perekonomian di daerah,” kata Azman.
Sementara, owner batik Minahasa, Sandra Rondonuwu, berharap agar kegiatan UKM seperti batik minahasa ini mendapat perhatian dan keberpihakan dari pemerintah, karena industri kerajinan seperti batik Minahasa selain dikerjakan di daerah juga melibatkan tenaga kerja lokal serta mengangkat nilai-nilai budaya dari masyarakat lokal di Sulawesi Utara.
Kunjungan ini diikuti oleh sejumlah anggota Komisi VI sepereti Ir. Azam Azman Natawijana, Irmadi Lubis, Vanda Sarundajang, Dwie Aroem Hadietie, Eka Sastra, Sumail Abdulah, Wahyu Sanjaya, Drs. Adang Dorojatun, M Nasim Khan, Slamet Junaedi, Wahyu Prameswari, Dewi Rsinayanti, CDR Bujung, Irfan Dinata, Ari Mulianta Ginting, dan M marlina T. (ads)