Minut, BeritaManado.com – Bagi pengendara bermotor yang kerab melintasi jalan Ir Soekarno, tentu sangat familiar melihat banyaknya lubang yang menghiasi jalan tersebut.
Bahkan sudah banyak pengendara yang jadi korban dari lubang-lubang jalan yang berukuran besar, serta mengalami kerugian material seperti kerusakan ban dan velg atau bahkan kehilangan nyawa.
Kondisi ini menjadi perhatian sejumlah warga. Sebagai sikap protes terhadap pemerintah, Sabtu (24/2/2018), sekelompok warga melakukan aksi menutup lubang jalan dengan tanah kemudian ditanami bunga.
“Kami aktifis gereja, ibu pendeta, aktifis sosial, ibu bayangkari, mahasiswa, dan wirausaha, ingin pemerintah menindaklanjutkan masalah yang bisa menyebabkan kecelakaan terhadap pengguna jalan,” ujar Jurani Rurubua Tangel, salah satu warga yang menggagas aksi tersebut.
Sedikitnya ada 26 lubang yang ditanami bunga. Menurut Jurani, aksi tersebut memiliki makna khusus.
“Kami sengaja menaruh tanah dan bunga karena itu mempunyai filosofi yang bisa dipahami lebih dalam. Tanah bisa melambangkan rakyat dan bunga bisa melambangkan pemerintah, dimana bunga tidak akan bertumbuh indah tanpa tanah yg gembur, dan tanah tidak akan terlihat baik tanpa ada bunga di atasnya,” kata Jurani.
Jurani dan teman-teman mengaku pernah menjadi korban dari lubang jalan tersebut dan berharap kedepan tidak ada lagi korban lain.
“Kami akan tetap menindaklanjuti dan memantau, jika tidak ada kemajuan dari pemerintah maka kami akan mengumpulkan dana pribadi dan dana rakyat untuk membeli semen pasir dan kerikil dan akan menutup sendiri lubang-lubang tanpa bantuan pemerintah. Semoga rakyat dan pemerintah bisa lebih bersinergi dan saling mendukung agar masyarakat Sulut lebih sejahtera,” pungkasnya.
Jalan Ir Soekarno yang menghubungkan Kota Manado dan Kota Bitung, belum jelas statusnya, apakah jalan provinsi atau jalan nasional.
Penamaan jalan juga masih dipertanyakan, sebab di masa kepemimpinan Gubernur Sinyo Sarundajang, jalan tersebut bernama Jalan SBY (Sompie Bersama Yulisa) atau merupakan akronim dari nama Bupati dan Wakil Bupati Minut periode 2010-2015 Sompie Singal dan Yulisa Baramuli.
Kemudian di masa pemerintahan Gubernur Olly Dondokambey, diberi nama Jalan Ir Soekarno.
Untuk mempertegas nama jalan tersebut, pada ujung jalan tepatnya di depan Kantor DPD PDIP Sulut, dibangun patung Ir Soekarno.
(Finda Muhtar)