Ratahan – Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil mengajak W/KI Sinode GMIM untuk memerangi segala bentuk penyakit yang ada dan terjadi ditengah-tengah masyarakat.
“Wanita GMIM harus menyikapi setiap persoalan sosial yang terjadi di masyarakat pada dewasa ini,” tegas Wagub pada kegiatan Hapsa W/KI Sinode GMIM, Sabtu (31/5/2014) di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).
Dikatakannya, berbagai bentuk persoalan sosial seperti tindak kekerasan dan kejahatan terhadap perempuan dan anak, trafficking, judi, tawuran, mabuk-mabukan, free seks, narkoba dan lainnya, harus diperangi secara bersama-sama baik oleh W/KI serta seluruh elemen bangsa di daerah Mitra serta Sulut pada umumnya.
“Jika tidak kita berantas bersama, maka semuanya itu akan berdampak pada rusaknya masa depan gereja, daerah dan bangsa. Atau dengan kata lain, kita bisa kehilangan generasi penerus,” ujar Kansil.
Oleh sebab itu lanjut wagub, peran wanita kaum ibu gereja menjadi sangat strategis untuk semakin berkiprah menjadi pilar utama pembangunan serta pengentasan penyakit sosial di masyarakat.
“W/KI GMIM harus terus membaharui tekad, komitmen dan rasa solidaritas yang tinggi untuk jemaat, masyarakat, daerah, bangsa dan negera. Terutama untuk masa depan generasi penerus,” tukasnya. (rulandsandag)
Ratahan – Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil mengajak W/KI Sinode GMIM untuk memerangi segala bentuk penyakit yang ada dan terjadi ditengah-tengah masyarakat.
“Wanita GMIM harus menyikapi setiap persoalan sosial yang terjadi di masyarakat pada dewasa ini,” tegas Wagub pada kegiatan Hapsa W/KI Sinode GMIM, Sabtu (31/5/2014) di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).
Dikatakannya, berbagai bentuk persoalan sosial seperti tindak kekerasan dan kejahatan terhadap perempuan dan anak, trafficking, judi, tawuran, mabuk-mabukan, free seks, narkoba dan lainnya, harus diperangi secara bersama-sama baik oleh W/KI serta seluruh elemen bangsa di daerah Mitra serta Sulut pada umumnya.
“Jika tidak kita berantas bersama, maka semuanya itu akan berdampak pada rusaknya masa depan gereja, daerah dan bangsa. Atau dengan kata lain, kita bisa kehilangan generasi penerus,” ujar Kansil.
Oleh sebab itu lanjut wagub, peran wanita kaum ibu gereja menjadi sangat strategis untuk semakin berkiprah menjadi pilar utama pembangunan serta pengentasan penyakit sosial di masyarakat.
“W/KI GMIM harus terus membaharui tekad, komitmen dan rasa solidaritas yang tinggi untuk jemaat, masyarakat, daerah, bangsa dan negera. Terutama untuk masa depan generasi penerus,” tukasnya. (rulandsandag)