Bitung – Pimpinan Sementara DPRD Kota Bitung, Laurensius Supit terus menuai sorotan. Sorotan itu muncul dari ketidakhadiran Supit ketika masyarakat Kota Bitung datang menyampaikan aspirasi penolakan Undang Undang (UU) Pilkada tentang kepala daerah dipilih DPRD, Rabu (17/9/2014).
Bahkan, salah satu kader PDI Perjuangan di DPRD Kota Bitung, Victor Tatanude menyindir Supit yang notabene dari PKPI karena secara organisasi kepartaian PKPI tetap berkoalisi dengan PDI Perjuangan menentang aturan tersebut.
“Secara pribadi saya kecewa karena dipimpin oleh pimpinan DPRD yang pecundang,” kata Tatanude.
Menurutnya, harusnya Supit menunjukkan sikap patriotisme dengan hadir dalam pertemuan itu dan bersama-sama menyatakan penolakan seperti apa yang telah disepakati bersama. Bukan masalah sebaliknya, terkesan menghindar untuk hadir dalam pertemuan itu yang tujuannya untuk kepentingan hak demokrasi rakyat.
Sementara itu, Supit yang coba dikonfirmasi via telepon tak membuahkan hasil. Padahal ketika dihubungi nada sambung terdengar namun tak dijawab. Begitupula pesan singkat yang dikirimkan tak ditanggapi supit kedati telah tertera laporan terkirim.(abinenobm)
Bitung – Pimpinan Sementara DPRD Kota Bitung, Laurensius Supit terus menuai sorotan. Sorotan itu muncul dari ketidakhadiran Supit ketika masyarakat Kota Bitung datang menyampaikan aspirasi penolakan Undang Undang (UU) Pilkada tentang kepala daerah dipilih DPRD, Rabu (17/9/2014).
Bahkan, salah satu kader PDI Perjuangan di DPRD Kota Bitung, Victor Tatanude menyindir Supit yang notabene dari PKPI karena secara organisasi kepartaian PKPI tetap berkoalisi dengan PDI Perjuangan menentang aturan tersebut.
“Secara pribadi saya kecewa karena dipimpin oleh pimpinan DPRD yang pecundang,” kata Tatanude.
Menurutnya, harusnya Supit menunjukkan sikap patriotisme dengan hadir dalam pertemuan itu dan bersama-sama menyatakan penolakan seperti apa yang telah disepakati bersama. Bukan masalah sebaliknya, terkesan menghindar untuk hadir dalam pertemuan itu yang tujuannya untuk kepentingan hak demokrasi rakyat.
Sementara itu, Supit yang coba dikonfirmasi via telepon tak membuahkan hasil. Padahal ketika dihubungi nada sambung terdengar namun tak dijawab. Begitupula pesan singkat yang dikirimkan tak ditanggapi supit kedati telah tertera laporan terkirim.(abinenobm)