Manado – Pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Sulawesi Utara telah usai. Calon-calon pemimpin berada di depan mata. Menarik, apakah sikap sportif akan ditunjukkan para konstestan yang kalah di pertarungan Pilkada dengan memberikan ucapan selamat kepada kontestan pemenang Pilkada? Atau sebaliknya akan berlanjut ke Mahkamah Konstitusi?
Pemerhati politik Dino Sekoh mengingatkan komitmen kontestan Pilkada siap menang dan siap kalah. Berani mengakui kekalahan akan menjadi budaya baru yang positif bagi tatanan demokrasi di Indonesia.
“Hasil akhir menunggu keputusan KPU. Yang masih kurang adalah pengakuan kemenangan. Belum seperti di Amerika dan Eropa, ucapan selamat langsung diberikan beberapa jam setelah hasil akhir pemilihan diketahui publik,” ujar Dino Sekoh kepada BeritaManado.com, Jumat (11/12/2015).
Meskipun negara menjamin upaya hukum menyelesaikan sengketa Pilkada di MK, lanjut Dino sikap ksatria kontestan Pilkada mengutamakan kepentingan rakyat melalui proses pemilu yang aman dan damai memiliki makna lebih.
“Jalur MK itu sesuai undang-undang. Namun harus disadari ketika pasangan calon masih melanjutkan pertarungan di MK, bagaimana dengan sikap yang ditunjukkan masyarakat ikut menjaga suasana kondusif, bergandengan tangan bahkan sudah melupakan perbedaan pilihan saat Pilkada lalu? Para elit harus belajar dari sikap dewasa masyarakat itu,” jelas Dino. (jerrypalohoon)