Langowan, BeritaManado.com — Jumat Agung merupakan perayaan yang tidak dapat dipisahkan dari lingkaran liturgi Gereja Katolik di seluruh dunia, dimana pada masa ini umat Katolik diajak untuk mengenangkan kematian Yesus untuk menebus dosa manusia.
Demikian juga dengan yang dilakukan oleh umat Katolik Paroki St. Petrus Langowan, Jumat (2/4/20210) pukul 13.00 WITA hingga selesai dalam rengkaian ibadah penghormatan salib dan penerimaan komuni kudus.
Pastor Noldy Karamoy Pr selaku Pastor Paroki St. Petrus Langowan dalam renungannya mengajak seluruh umat yang mengikuti ibadah di gereja maupun secara live streaming di rumah agar dapat menjadikan perayaan Jumat Agung sebagai waktu untuk berefleksi.
“Penderitaan Yesus hingga mati di kayu salib adalah bukti nyata cinta-Nya kepada umat manusia. Meski kita dikotori dengan banyak dosa, akan tetapi Yesus sudah membayar lunas dengan darah-Nya sendiri,” ungkap Pastor Noldy Karamoy Pr.
Perayaan Jumat Agung tahun 2021 ini tanpa hiasan dekorasi altar dan iringan musik serta merupakan yang kedua kali dilakukan tanpa kehadiran umat secara bebas dari segi kuantitas dan, mengingat harus dibatas berdasarkan ketentuan Protokol Kesehatan COVID-19.’
Namun demikian, salah satu umat yang mengikuti ibadah tersebut Adrie Wurangian menuturkan bahwa suasana pembatasan jumlah umat ini tidak menghalangi niatnya untuk datang ke gereja bersama anggota umat lainnya.
Pada bagian penghormatan salib ada sedikit perbedaan, dimana yang laizimnya umat mencium salib, namun karena situasi Pandemi COVID-19, maka umat diarahkan untuk memberi sikap hormat dalam bentuk yang lain, tanpa mengurangi pemaknaannya dalam iman Katolik.
Usai ibadah, Pastor Noldy Karamoy Pr membebrikan himbauan kepada seluruh umat agar tetap dalam suasana hening layaknya sedang berkabung untuk menjaga pemaknaan kematian Yesus itu sendiri dalam hati masing-masing.
(Frangki Wullur)