TOMOHON, beritamanado.com – Kabar tak sedap terdengar di Pemerintahan Kota Tomohon. Ini menyusul menyeruaknya kabar terkait dugaan pemotongan anggaran perjalanan dinas terhadap para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Bunga ini.
Dari penelusuran media ini, dugaan pemotongan anggaran perjalanan dinas ini telah berlangsung cukup lama namun hanya terjadi di instansi tertentu saja. Kendati menjadi ‘korban’ dari praktik ini, kebanyakan ASN tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi melakukan protes.
Cukup sulit memperoleh keterangan dari para ASN sebab mereka cenderung takut dan khawatir sehingga menutup rapat-rapat bibirnya saat coba dimintai keterangannya. Kendati demikian, ada yang mau buka suara dan menjelaskan keluh kesah yang dialaminya.
“Pemotongannya satu hari, jadi jika perjalanan dinasnya tiga hari, kita hanya menerima untuk dua harinya saja. Bayangkan, setahun mungkin kita hanya akan mendaptkan satu kali saja perjalanan dinas dan harus menerima kenyataan anggarannya dipotong dan kita tidak tahu uang yang dipotong itu ke mana. Miris kan,” tutur salah seorang ASN yang mewanti-wanti agar menyimpan identitas serta tempatnya bertugas.
Kendati demikian, ada ASN yang mengaku bahwa praktik-praktik kotor tersebut tak berlaku di instansinya bertugas. “Sudah mendengar kabar itu namun syukurlah di tempat dimana saya bertugas tidak ada hal-hal yang seperti ini. Bahkan pimpinan kami secara tegas mengatakan agar jangan ada pemotongan, jika ada laporkan kepadanya,” tutur PNS cantik di salah satu bagian perangkat daerah ini.
Sekretaris Daerah Kota Tomohon Ir Harold Lolowang MSc saat dihubungi terkait dengan kabar ini secara tegas mengatakan bahwa tindakan pemotongan ini sangat tidak dibenarkan. “Itu hak ASN yang melakukan perjalanan dinas dan tidak boleh dilakukan pemotongan. Sekali lagi, tidak boleh dipotong,” tegas birokrat senior sembari menambahkan akan segera berkoordinasi guna menindaklanjuti hal ini.
(ReckyPelealu)