Manado – Peristiwa demo beberapa waktu yang lalu di Bolaang Mongondow (Bolmong) dimana perseteruan antara Bupati Bolmong Salihi Mokodongan dan kubu Wakil Bupati Yanni Tuuk saling baku balas menggelar demo, langsung ditanggapi Tuuk kepada sejumlah Wartawan. Ia mengatakan, hal ini telah terjadi kesalahan informasi, kesalahan informasi ini melahirkan interpretasi yang keliru dari masyarakat sampai terjadi demo pada waktu yang lalu.
Ia membantah apabilah demo itu terjadi karena permasalahan pembagian kekuasaan dalam kabinet, atau permasalahan koordinasi dengan Bupati. Tuuk mengatakan ada masyarakat Dumoga yang menyampaikan langsung aspirasinya terkait komitmen politik antara Bupati dan Wakil Bupati yakni janji politik waktu Pilkada diantaranya, reshuffle kabinet itu telah dilakukan yang sebenarnya belum, dan terjadi kesalahan informasi sehingga masyarakat langsung bereaksi.
Ia juga membantah telah terjadi dualisme kepemimpinan di Bolmong oleh Bupati dan Wakil Bupati. Demo waktu yang lalu menurut dia bukan ditujukan untuk menjatuhkan siapa-siapa termasuk dirinya, tetapi hanya menyampaikan aspirasi, dan ia menerima penyampaian aspirasi itu dalam bentuk dialog.
“Nah, dialog ini tentu mencairkan suasana, persoalan-persoalan yang ditengarai menjadi akar persoalan itu telah dituntaskan pada dialog itu, jadi tidak ada masalah lagi, ini telah diselesaikan semuanya,” tegas Tuuk. (jrp)
Manado – Peristiwa demo beberapa waktu yang lalu di Bolaang Mongondow (Bolmong) dimana perseteruan antara Bupati Bolmong Salihi Mokodongan dan kubu Wakil Bupati Yanni Tuuk saling baku balas menggelar demo, langsung ditanggapi Tuuk kepada sejumlah Wartawan. Ia mengatakan, hal ini telah terjadi kesalahan informasi, kesalahan informasi ini melahirkan interpretasi yang keliru dari masyarakat sampai terjadi demo pada waktu yang lalu.
Ia membantah apabilah demo itu terjadi karena permasalahan pembagian kekuasaan dalam kabinet, atau permasalahan koordinasi dengan Bupati. Tuuk mengatakan ada masyarakat Dumoga yang menyampaikan langsung aspirasinya terkait komitmen politik antara Bupati dan Wakil Bupati yakni janji politik waktu Pilkada diantaranya, reshuffle kabinet itu telah dilakukan yang sebenarnya belum, dan terjadi kesalahan informasi sehingga masyarakat langsung bereaksi.
Ia juga membantah telah terjadi dualisme kepemimpinan di Bolmong oleh Bupati dan Wakil Bupati. Demo waktu yang lalu menurut dia bukan ditujukan untuk menjatuhkan siapa-siapa termasuk dirinya, tetapi hanya menyampaikan aspirasi, dan ia menerima penyampaian aspirasi itu dalam bentuk dialog.
“Nah, dialog ini tentu mencairkan suasana, persoalan-persoalan yang ditengarai menjadi akar persoalan itu telah dituntaskan pada dialog itu, jadi tidak ada masalah lagi, ini telah diselesaikan semuanya,” tegas Tuuk. (jrp)