Bitung – Pejabat Pemkot Bitung diharapkan bisa melakukan intropeksi diri menjelang Pilkada Kota Bitung tanggal 9 Desember nanti. Mengingat, gesekan antar pejabat Pemkot Bitung mulai terlihat sehingga perlu ada intropeksi agar pelayanan terhadap masyarakat terap berjalan maksimal.
“Saya amati, tensi politik jelang Pilkada mulai merambah para pejabat Pemkot Bitung dan ini harus diwaspadai jangan sampai makin meluas hingga mengorbankan masyarakat. Dan saya harap tiap pejabat saling intropeksi diri,” kata Pengamat Politik dan Pemerintahan Sulut, Taufik Tumbelaka, Sabtu (19/9/2015).
Tumbelaka mengaku sangat menyangkan kejadian adu argumen dua pejabat Pemkot Bitung di ruangan BPU terkait pelaksanaan rolling pejabat eselon III dan IV menggunakan pengeras suara. Menurutnya, itu harusnya tidak terjadi jika tiap pejabat melakukan intropeksi diri, karena kejadian itu terjadi didepan staf yang tentu bisa berdampak pada kinerja pelayanan.
“Saya berharap, kejadian itu tak terulang kembali dan tiap pejabat mawas diri. Mengingat Pemkot Bitung adalah satu-satunya daerah di Sulut yang memiliki berbagai prestasi dalam semua bidang berkat kinerja pejabatnya yang luar biasa,” katanya.
Ia juga berharap, jelang Pilkada para pejabat dan staf Pemkot tidak ikut-ikutan terlibat dalam politik praktis. Atau menjadi tim sukses, karena dalam aturan posisi PNS dalam Pilkada adalah pasif bukan aktif.(abinenobm)
Bitung – Pejabat Pemkot Bitung diharapkan bisa melakukan intropeksi diri menjelang Pilkada Kota Bitung tanggal 9 Desember nanti. Mengingat, gesekan antar pejabat Pemkot Bitung mulai terlihat sehingga perlu ada intropeksi agar pelayanan terhadap masyarakat terap berjalan maksimal.
“Saya amati, tensi politik jelang Pilkada mulai merambah para pejabat Pemkot Bitung dan ini harus diwaspadai jangan sampai makin meluas hingga mengorbankan masyarakat. Dan saya harap tiap pejabat saling intropeksi diri,” kata Pengamat Politik dan Pemerintahan Sulut, Taufik Tumbelaka, Sabtu (19/9/2015).
Tumbelaka mengaku sangat menyangkan kejadian adu argumen dua pejabat Pemkot Bitung di ruangan BPU terkait pelaksanaan rolling pejabat eselon III dan IV menggunakan pengeras suara. Menurutnya, itu harusnya tidak terjadi jika tiap pejabat melakukan intropeksi diri, karena kejadian itu terjadi didepan staf yang tentu bisa berdampak pada kinerja pelayanan.
“Saya berharap, kejadian itu tak terulang kembali dan tiap pejabat mawas diri. Mengingat Pemkot Bitung adalah satu-satunya daerah di Sulut yang memiliki berbagai prestasi dalam semua bidang berkat kinerja pejabatnya yang luar biasa,” katanya.
Ia juga berharap, jelang Pilkada para pejabat dan staf Pemkot tidak ikut-ikutan terlibat dalam politik praktis. Atau menjadi tim sukses, karena dalam aturan posisi PNS dalam Pilkada adalah pasif bukan aktif.(abinenobm)