Manado, BeritaManado.com — Mantan Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Soni Sumarsono mengatakan slogan ‘Torang Samua Basudara’ merupakan contoh konkrit kearifan lokal warga Sulut dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari.
Soni Sumarsono yang pernah menjadi Penjabat Gubernur Sulut tersebut, mengaggumi slogan itu.
Bahkan ia mengaku pernah memakainya saat menjadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta dengan bahasa berbeda.
“Karena pesannya sangat positif. Apalagi bangsa kita kental dengan budaya gotong-royong,” kata Soni Sumarsono, saat menjadi pembicara pada webinar yang digelar DPP Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih (GPPMP), Sabtu (20/6/2020).
Materi yang dipaparkan Soni, sangat pas dengan diskusi yang mengangkat sub tema ‘Mendinamisasi nilai-nilai gotong-royong, solidaritas dan spirit persatuan di era pandemi COVID-19’.
Ia menjelaskan, gotong-royong sudah menjadi budaya bangsa turun-temurun.
Bahkan makin kental meski wabah corona melanda.
“Warga Indonesia majemuk. Memberi makan pasien COVID-19 yang dirawat di rumah. Inilah ciri khas kita sebenarnya,” katanya.
Soni berharap spirit persatuan sebagai nilai Pancasila tersebut terus ditanamkan sebagai investasi bagi anak bangsa.
“Besyukurlah kita punya Pancasila. Ini adalah modal menghadapi berbagai tantangan kedepan,” ujarnya.
Ketua Dewan Penasehat, Drs Theo L Sambuaga, MIPP yang bertindak sebagai Keynote Speaker menegaskan Pancasila, UUD 1945 dan Kedaulatan NKRI sudah final.
“Ini adalah falsafah bangsa dan ideologi nasional dan sudah harga mati,” tegas Theo Sambuaga.
Mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Permukiman Indonesia pada era Kabinet Reformasi Pembangunan itu, menegaskan Pancasila telah menjadi penuntun bangsa sejak Presiden Soekarno.
“Jadi sampai kapan pun, Pancasila tidak bisa diubah,” tandasnya.
Sementara Ketua Umum GPPMP, Jeffrey Rawis mengatakan diskusi daring yang mengambil tema ‘Penguatan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan Penegakkan Sang Perkasa Merah Putih dalam bingkai NKRI adalah upaya mengimplementasikan semangat perjuangan 14 Februari 1946 atau lebih dikenal Peristiwa Patriotik Merah Putih.
“Sekaligus peringatan HUT ke-34 HUT GPPMP,” katanya.
Ia berterima kasih kepada jajaran pengurus yang tetap konsisten mengenang jasa perjuangan pahlawan bangsa dengan menggelar diskusi di tengah pandemi.
“Setidaknya lewat diskusi ini, kita bisa bertukar pikiran demi kemajuan bangsa dan negara,” harapnya.
Webinar yang berlangsung selama tiga jam ini dipandu oleh Ketua DPP GPPMP Jeirry Sumampouw dengan host Ir. W Donald Pokatong, M.Sc, Ph.D dan Drs Herling Tumbel, M.Si.
(Alfrits Semen)