Manado – Setelah sekian lama batik identik dengan pulau Jawa, kini batik khas Sulawesi Utara mulai mendapat tempat dihati para pecinta fashion, khususnya kain tradisional.
Wale Batik Minahasa yang pada Jumat (12/5/2017) lalu merayakan ulang tahun yang ketiga di Teling Hills, merupakan rumah produksi batik yang paling gigih memperjuangkan batik khas Sulut dengan berbagai motif yang beragam sesuai dengan trend fashion masa kini.
Kepada BeritaManado.com, Veldy Umbas selaku pemilik Wale Batik Minahasa mengatakan, semua hal yang telah diraih saat ini berawal dari mimpi untuk mengangkat budaya Sulut lewat batik hingga boleh membawa batik Minahasa ke panggung fashion internasional.
“Awalnya kami bermimpi untuk mengangkat budaya Sulut lewat batik karena kita juga punya itu. Setelah perjalanan selama 3 tahun Wale Batik Minahasa ternyata minat masyarakat tinggi. Kami sudah mengikuti ajang internasional seperti Hongkong Fashion Week dan belum lama ini mengadakan fashion show di Sulut Expo di Amsterdam dan yang menggunakan batik Minahasa itu warga sana,” ujar Veldy.
Veldy yang didampingi istri tercinta Sandra Rondonuwu saat meniup lilin dan kue ulang tahun yang terbuat dari nasi jaha pun berterimakasih atas semua dukungan yang diberikan kepada Wale Batik Minahasa yang bermarkas di Malalayang ini.
“Bisa sampai disini tentu bukan hanya karena kami tapi juga karena banyak dukungan yang diberikan. Kiranya dukungan tersebut akan terua ada untuk kami dan lewat Wale Batik Minahasa, batik khas Sulawesi Utara akan semakin dikenal dan dicintai,” tambahnya. (srisurya)