Manado – Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Manado Ricky Poli mengatakan, Manado memiliki potensi sawah tadah hujan 500 hektare. “Tetapi dari potensi ini, yang terealisasi ditanami hanya 250 hektare,” kata Poli.
Ia mengatakan, potensi sawah tadah hujan Manado tersebar di wilayah Kecamatan Mapanget, Tikala dan Bunaken, dan rata-rata sudah dipanen pada pertengahan tahun ini. Menurut Poli, di Kecamatan Mapanget sawah tadah hujan dibuka warga di Kelurahan Mapanget Barat, Paniki Bawah, Bengkol, wilayah Bunaken terfokus di Tongkaina lalu Tikala, dengan luas enam hektare.
“Sawah tadah hujan Manado ini menghasilkan gabah kering sebanyak dua ton, tiap hektare jadi belum bisa menutupi kebutuhan warga kota,” katanya. Poli mengakui, memang belum semua potensi sawah tadah hujan di Manado yang sudah ditanami, sisanya sekitar 250 hektare belum tersentuh dan masih menjadi lahan tidur, sehingga Dinas Pertanian dan Peternakan terus berusaha memanfaatkan lahan tersebut.
“Salah satu cara yang ditempuh pemerintah untuk menjadikan potensi sawah Manado tergarap secara maksimal adalah dengan gerakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menanam di Manado,” kata Poli. Ia menambahkan, meski jumlah sawah tadah hujan Manado dan produksinya belum bisa memenuhi kebutuhan warga kota, tetapi pangan di Manado tetap cukup, sehingga warga tidak akan kekurangan. (dan)