Amurang—Rabu (4/7) kemarin, Sekda Drs MC Kairupan, Msi atas nama Bupati Christiany Eugenia Paruntu melantik 5 pejabat eselon II dan 10 eselon IV. Sayangnya, pejabat eselon II tanpa persetujuan Gubernur Sulut DR Sinyo Harry Sarundajang. Alias pejabat pelaksana tugas atau PLt. Bahkan, disiplin ilmu tak sesuai kompetensi. Dengan demikian, Kabupaten Minsel adalah paling banyak koleksi pejabat Plt dan non job.
Sebelumnya, pejabat eselon II berstatus pelaksana tugas diantaranya, Asisten II Ir Farry Liwe, MSc, Asisten III Drs James Tombokan, Kaban KB Dra Mayske Prang, Kepala BKDD Drs Jootje Dehoop dan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Izak Rey, SE. Dan sekarang, bertambah lagi pejabat dengan status Plt.
‘’Yaitu, Kepala Dinas Koperasi UKM, Pasar Peindustrian dan Perdagangan Decky Tuwo, Ssos, Dinas Kehutanan Saul Buisang, SP, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Izak Rey, SE, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jimmy Tamon, SE dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Drs Jeffry Prang, Msi serta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Ir Esry Wowor,’’ jelas Simon Ottay, tokoh Minsel paling berpengaruh tersebut.
Menurut Ottay, bahwa ini salah siapa. Kenapa justru figur yang ikut memperjuangkan Minsel menjadi daerah otonomi sendiri. Kenapa justru menjadi seperti ini. Sungguh merasa kasihan atas Minsel belakangan ini.
‘’Saya minta, jangan ada pejabat terus menerus hanya mau memegang jabatannya tanpa FPT. Padahal disini, pejabat dengan FPT sangat baik. Maka dari itu, Baperjakat diminta bertanggungjawab atas pelantikan pejabat Plt diatas,’’ ungkap Ottay dengan nada keras.
Diingatkan lagi, bahwa melihat hal ini ternyata Minsel terbanyak koleksi pejabat Plt. Termasuk pejabat non job juga paling banyak. Padahal, pejabat-pejabat dimaksud sangat potensial. Eh tahu-tahu, saat dilakukan rolling tengah malam diambil pejabat luar Minsel.
‘’Dengan demikian, saya minta Ketua Baperjakat Drs MC Kairupan, Msi mempertanggungjawabkan masalah ini. Ingat, ini saya sebut masalah paling besar diantara kasus-kasus rolling dari tahun 2004 silang semasa Ramoy Markus Luntungan (RML),’’ tegasnya. (and)
Amurang—Rabu (4/7) kemarin, Sekda Drs MC Kairupan, Msi atas nama Bupati Christiany Eugenia Paruntu melantik 5 pejabat eselon II dan 10 eselon IV. Sayangnya, pejabat eselon II tanpa persetujuan Gubernur Sulut DR Sinyo Harry Sarundajang. Alias pejabat pelaksana tugas atau PLt. Bahkan, disiplin ilmu tak sesuai kompetensi. Dengan demikian, Kabupaten Minsel adalah paling banyak koleksi pejabat Plt dan non job.
Sebelumnya, pejabat eselon II berstatus pelaksana tugas diantaranya, Asisten II Ir Farry Liwe, MSc, Asisten III Drs James Tombokan, Kaban KB Dra Mayske Prang, Kepala BKDD Drs Jootje Dehoop dan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Izak Rey, SE. Dan sekarang, bertambah lagi pejabat dengan status Plt.
‘’Yaitu, Kepala Dinas Koperasi UKM, Pasar Peindustrian dan Perdagangan Decky Tuwo, Ssos, Dinas Kehutanan Saul Buisang, SP, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Izak Rey, SE, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jimmy Tamon, SE dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Drs Jeffry Prang, Msi serta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Ir Esry Wowor,’’ jelas Simon Ottay, tokoh Minsel paling berpengaruh tersebut.
Menurut Ottay, bahwa ini salah siapa. Kenapa justru figur yang ikut memperjuangkan Minsel menjadi daerah otonomi sendiri. Kenapa justru menjadi seperti ini. Sungguh merasa kasihan atas Minsel belakangan ini.
‘’Saya minta, jangan ada pejabat terus menerus hanya mau memegang jabatannya tanpa FPT. Padahal disini, pejabat dengan FPT sangat baik. Maka dari itu, Baperjakat diminta bertanggungjawab atas pelantikan pejabat Plt diatas,’’ ungkap Ottay dengan nada keras.
Diingatkan lagi, bahwa melihat hal ini ternyata Minsel terbanyak koleksi pejabat Plt. Termasuk pejabat non job juga paling banyak. Padahal, pejabat-pejabat dimaksud sangat potensial. Eh tahu-tahu, saat dilakukan rolling tengah malam diambil pejabat luar Minsel.
‘’Dengan demikian, saya minta Ketua Baperjakat Drs MC Kairupan, Msi mempertanggungjawabkan masalah ini. Ingat, ini saya sebut masalah paling besar diantara kasus-kasus rolling dari tahun 2004 silang semasa Ramoy Markus Luntungan (RML),’’ tegasnya. (and)