Minut, BeritaManado.com – Dana insentif untuk tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dipertanyakan.
Puluhan tenaga medis mulai dari dokter, perawat dan tenaga medis lainnya hingga kini belum menerima dana insentif pusat.
“Katanya ada dana insentif dari pemerintah pusat dari Presiden Jokowi. Tapi kenapa kami tidak menerima?” keluh sejumlah tenaga medis di RSUD Maria Walanda Maramis Kabupaten Minut.
Perihal insentif bagi tenaga kesehatan yang menangani Covid-19, dibenarkan Direktur Utama RSUD Maria Walanda Maramis dr Sandra Rotty.
Menurut Sandra, jumlah insentif untuk tenaga kesehatan berbeda-beda tergantung klasifikasi dan jumlah jam kerja.
Untuk dokter spesialis Rp15 juta, dokter umum Rp10 juta, bidan dan perawat Rp7,5 juta serta tenaga medis lainnya Rp5 juta.
Insentif tersebut dianggarkan oleh Kementerian Kesehatan dan dikirim ke APBD daerah.
“Dananya semua sudah di kas daerah mungkin sejak sebulan lalu. Mungkin (Pemkab Minut, red) tinggal menunggu penataan di APBD Perubahan. Sebenarnya sudah bisa dicairkan, tapi tidak tahu juga kenapa belum,” kata Sandra menjawab BeritaManado.com.
Sandra yang juga mantan Kepala Dinas Kesehatan Minut menambahkan, total tenaga medis di Minut sebanyak 250-an orang, baik yang bertugas di Dinas Kesehatan, Puskesmas maupun rumah sakit.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Minut dr Alain Beyah ketika dikonfirmasi BeritaManado.com membenarkan anggaran tersebut telah turun.
“Sudah (ditransfer pusat, red) cuman harus masuk DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) dulu. Lebih jelas di BKD (Badan Keuangan Daerah). Kalau dari Dinkes sudah selesai verifikasi,” ujar Alain.
Lambatnya penyaluran insentif tenaga medis menjadi perhatian aktifis Minut William Luntungan.
Kinerja para wakil rakyat pun ikut disorot.
William menilai, DPRD Minut tak peka dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat khususnya para tenaga medis.
“Saya berharap agar para wakil rakyat mau memberi sedikit saja perhatian terhadap hak ujung tombak penanganan Covid-19. Saya sangat prihatin terhadap nasib para tenaga kesehatan yang sudah mempertaruhkan nyawa,” kata William.
Ia mendesak DPRD Minut agar secepatnya membantu pencairan dan penyaluran dana insentif tersebut.
“Dananya sudah masuk ke kas daerah. Rakyat mendesak agar DPRD Minut dapat bergerak membela hak-hak rakyat,” tambah William.
(Finda Muhtar)