Manado – Kisruh dunia pendidikan yang akhir-akhir ini semakin ramai diperbincangkan ternyata membuat pemerhati pendidikan dari daerah lain turut angkat bicara.
Menjadi pemberitaan di media hingga mendapat perhatian dari pemerintah dan DPRD, daerah lain yang juga memiliki persoalan yang hampir sama merasa perlu adanya perhatian yang sama, bukan hanya di Manado saja.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Talaud, tepatnya di ibukota Kabupaten Melonguane.
“Saya prihatin dengan kondisi SMA Negeri 1 Melonguane kabupaten kepulauan Talaud. Sejak pergantian kepala sekolah yang baru, prestasi sekolah termasuk didalamnya siswa menurun. Menurut pandangan saya yang juga alumni dari sekolah itu, sejak dipimpin oleh kepsek yang baru, tidak ada prestasi nasional yang diperoleh oleh sekolah, padahal sekolah ini menjadi teladan kepada sekolah yang lain karena prestasi siswanya sampai nasional,” ujar Renalto Tumarah kepada BeritaManado.com, Rabu (13/1/2016) lewat saluran telpon.
Politisi muda dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini mengatakan, permasalahan yang ada bukan hanya terletak pada menurunnya kualitas siswa tapi pada pengangkatan kepala sekolah yang terbilang janggal.
“Yang jadi sorotan kami adalah Walter Arimau ini tidak lulus dalam seleksi calon kepala sekolah (cakep), berikut biaya perjalanan dinas oleh beliau ini ditambah dengan cara memangkas tunjangan wali kelas dan guru jaga. Inilah yang perlu segera diperhatikan oleh pemerintah dan DPRD Talaud. Bisa saja hal serupa terjadi disekolah lain,” tambahnya.
Tumarah pun mengakui sikap pemerintah kota Manado dan DPRD Kota serta provinsi yang menaruh perhatian penuh pada dunia pendidikan.
“Saya salut kepada pemerintah kota Manado, DPRD kota dan provinsi karena merek terjun langsung dan perhatian penuh diberikan pada kasus di Manado. Semoga yang di Talaud juga demikian,” tutupnya. (srisurya)
Manado – Kisruh dunia pendidikan yang akhir-akhir ini semakin ramai diperbincangkan ternyata membuat pemerhati pendidikan dari daerah lain turut angkat bicara.
Menjadi pemberitaan di media hingga mendapat perhatian dari pemerintah dan DPRD, daerah lain yang juga memiliki persoalan yang hampir sama merasa perlu adanya perhatian yang sama, bukan hanya di Manado saja.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Talaud, tepatnya di ibukota Kabupaten Melonguane.
“Saya prihatin dengan kondisi SMA Negeri 1 Melonguane kabupaten kepulauan Talaud. Sejak pergantian kepala sekolah yang baru, prestasi sekolah termasuk didalamnya siswa menurun. Menurut pandangan saya yang juga alumni dari sekolah itu, sejak dipimpin oleh kepsek yang baru, tidak ada prestasi nasional yang diperoleh oleh sekolah, padahal sekolah ini menjadi teladan kepada sekolah yang lain karena prestasi siswanya sampai nasional,” ujar Renalto Tumarah kepada BeritaManado.com, Rabu (13/1/2016) lewat saluran telpon.
Politisi muda dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini mengatakan, permasalahan yang ada bukan hanya terletak pada menurunnya kualitas siswa tapi pada pengangkatan kepala sekolah yang terbilang janggal.
“Yang jadi sorotan kami adalah Walter Arimau ini tidak lulus dalam seleksi calon kepala sekolah (cakep), berikut biaya perjalanan dinas oleh beliau ini ditambah dengan cara memangkas tunjangan wali kelas dan guru jaga. Inilah yang perlu segera diperhatikan oleh pemerintah dan DPRD Talaud. Bisa saja hal serupa terjadi disekolah lain,” tambahnya.
Tumarah pun mengakui sikap pemerintah kota Manado dan DPRD Kota serta provinsi yang menaruh perhatian penuh pada dunia pendidikan.
“Saya salut kepada pemerintah kota Manado, DPRD kota dan provinsi karena merek terjun langsung dan perhatian penuh diberikan pada kasus di Manado. Semoga yang di Talaud juga demikian,” tutupnya. (srisurya)