Ratahan – Sungai bukan tempat sampah, keyakinan inilah yang mendasari pembangunan river front area atau rumah penduduk menghadap sungai di sepanjang pesisir sungai di ibukota Ratahan Minahasa Tenggara (Mitra).
Sayangnya, satu diantara konsep unggulan Mitra yang diyakini sebagai satu-satunya di Sulawesi Utara bahkan di dunia, menjadi mubasir setelah pembangunan yang dilakukan pemerintahan sebelumnya terhenti dan tidak dilanjutkan lagi pemerintahan James Sumendap SH dan Ronald Kandoli.
“Setahu saya didesign river front area untuk tujuan wisata serta normalisasi sungai. Disayangkan pembangunannya sudah tidak dilanjutkan,” ujar Eping warga Ratahan, Selasa (25/11/2014).
Ditegaskannya lagi, memang river front area dibangun oleh pemerintaham sebelumnya, hanya saja tak serta merta pemerintah sekarang menelantarkan pembangunannya.
“Tidak sedikit anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk membiayai pembangunan fasilitas tersebut. Makanya jika tidak dilanjutkan tentu akan tidak bermanfaat dan pembangunanya pun mubasir bahkan sangat merugikan masyarakat sekitar,” tegas Eping.
Kepala Badan Lingkungam Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) Mitra Robby Ngongoloy ketika dimintakan konfirmasi mengaku belum tahu pasti terkait hal itu, karena dirinya baru dipercayakan mengemban jabatan diinstansi tersebut. “Saya akan tindaklanjuti apa yang menjadi pertanyaan masyarakat,” jawab Ngongoloy singkat. (rulandsandag)
Ratahan – Sungai bukan tempat sampah, keyakinan inilah yang mendasari pembangunan river front area atau rumah penduduk menghadap sungai di sepanjang pesisir sungai di ibukota Ratahan Minahasa Tenggara (Mitra).
Sayangnya, satu diantara konsep unggulan Mitra yang diyakini sebagai satu-satunya di Sulawesi Utara bahkan di dunia, menjadi mubasir setelah pembangunan yang dilakukan pemerintahan sebelumnya terhenti dan tidak dilanjutkan lagi pemerintahan James Sumendap SH dan Ronald Kandoli.
“Setahu saya didesign river front area untuk tujuan wisata serta normalisasi sungai. Disayangkan pembangunannya sudah tidak dilanjutkan,” ujar Eping warga Ratahan, Selasa (25/11/2014).
Ditegaskannya lagi, memang river front area dibangun oleh pemerintaham sebelumnya, hanya saja tak serta merta pemerintah sekarang menelantarkan pembangunannya.
“Tidak sedikit anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk membiayai pembangunan fasilitas tersebut. Makanya jika tidak dilanjutkan tentu akan tidak bermanfaat dan pembangunanya pun mubasir bahkan sangat merugikan masyarakat sekitar,” tegas Eping.
Kepala Badan Lingkungam Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) Mitra Robby Ngongoloy ketika dimintakan konfirmasi mengaku belum tahu pasti terkait hal itu, karena dirinya baru dipercayakan mengemban jabatan diinstansi tersebut. “Saya akan tindaklanjuti apa yang menjadi pertanyaan masyarakat,” jawab Ngongoloy singkat. (rulandsandag)