Bitung—Perlombaan gerak jalan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-68 yang diselenggarakan Pemkot beberapa hari ini membawa berkah bagi keluarga pasangan Suwarno (42) dan istrinya Sulami (32). Pasangan suami istri ini mengais rejeki lewat berjualan aneka minuman ringan disalah satu tepi jalan Sam Ratulangi yang dijadikan rute bagi para peserta lomba gerak jalan.
“Dari hari pertama pelaksanaan gerak jalan kami berpindah tempat berjualan ke tepi jalan ini karena dagangan setiap hari habis,” kata Suwarno, Rabu (14/8) ketika ditemui beritamanado.com.
Ia mengaku, setiap harinya menggelar dagangan aneka minuman di rumah kontrakannya di Kampung Pisang Kelurahan Kadoodan Kecamatan Maesa. Namun selama pelaksanaan lomba gerak jalan, pasangan yang mengaku telah dikuruniai tiga orang anak ini berpindah lokasi jualan.
“Selama lomba gerak jalan, setiap harinya kami membawa pulang Rp100 ribu hingga Rp250 ribu ke rumah,” katanya.
Keuntungan yang diadapatkan Suwarno selama perlombaan gerak jalan jauh lebih banyak jika dibandingkan hanya berjualan di rumah. Karena menurutnya, kerap kali jualan tidak habis jika hanya berjualan di rumah, bebeda ketika menggelar dagangan selama lomba gerak jalan.
“Syukurlah Pemkot menggelar lomba gerak jalan sehingga kami bisa menambah rejeki. Kalau bisa setiap hari saja Pemkot menggelar kegiatan seperti ini,” katanya sambil tertawa. (enk)
Bitung—Perlombaan gerak jalan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-68 yang diselenggarakan Pemkot beberapa hari ini membawa berkah bagi keluarga pasangan Suwarno (42) dan istrinya Sulami (32). Pasangan suami istri ini mengais rejeki lewat berjualan aneka minuman ringan disalah satu tepi jalan Sam Ratulangi yang dijadikan rute bagi para peserta lomba gerak jalan.
“Dari hari pertama pelaksanaan gerak jalan kami berpindah tempat berjualan ke tepi jalan ini karena dagangan setiap hari habis,” kata Suwarno, Rabu (14/8) ketika ditemui beritamanado.com.
Ia mengaku, setiap harinya menggelar dagangan aneka minuman di rumah kontrakannya di Kampung Pisang Kelurahan Kadoodan Kecamatan Maesa. Namun selama pelaksanaan lomba gerak jalan, pasangan yang mengaku telah dikuruniai tiga orang anak ini berpindah lokasi jualan.
“Selama lomba gerak jalan, setiap harinya kami membawa pulang Rp100 ribu hingga Rp250 ribu ke rumah,” katanya.
Keuntungan yang diadapatkan Suwarno selama perlombaan gerak jalan jauh lebih banyak jika dibandingkan hanya berjualan di rumah. Karena menurutnya, kerap kali jualan tidak habis jika hanya berjualan di rumah, bebeda ketika menggelar dagangan selama lomba gerak jalan.
“Syukurlah Pemkot menggelar lomba gerak jalan sehingga kami bisa menambah rejeki. Kalau bisa setiap hari saja Pemkot menggelar kegiatan seperti ini,” katanya sambil tertawa. (enk)