Manado, BeritaManado.com — Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw turut mempelajari cara pemerintah Jepang menangani bencana alam.
Jepang diketahui merupakan negara yang sering dilanda gempa bumi hingga tsunami.
Demikian halnya dengan Sulut yang berada di zona cincin api sehingga ancaman bencana selalu mengintai.
Steven Kandouw dan rombongan banyak membicarakan perihal mitigasi bencana dan penanggulangannya bersama IDEA Consultan INC dan Tim JICA (Japan International Coorperation Agency).
Mereka diterika Matsasugu Komiya, Vice President IDEA, Executive Vice Presiden Head of Institute of Enviromental Ecologi, Sotoru Morishita, Noritoshi Maehara sebagai GM Overseas Project Division dan Sun Uchiyama yang menjanat Researcher of Global Consulting Departement.
Satoru Morishita menjelaskan hasil kajian dampak bencana dan ancaman iklim dunia termasuk Indonesia dan Sulut.
Satoru juga menampilkan video bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Manado beberapa waktu lalu serta ancaman gunung berapi di Sulut.
Satoru turut memaparkan manajemen penanganan bencana termasuk rencana pembangunan lingkungan yang berkelanjutan.
“Jepang bangkit saat terjadi bencana dan juga manajemen lingkungan menjadi prioritas pemerintah Jepang dalam mengelola penanganan bencana dan lingkungan hidup,” ujar Sotoru.
Steven Kandouw menyampaikan apresiasi penuh atas dukungan IDEA dan kesepakatan kerjasama penyusunan perencanaan penanganan bencana dan manajemen lingkungan bersama IDEA.
Steven optimis penanganan bencana banjir, longsor dan bencana alam lainnya di Sulut semakin optimal dengan dukungan dari IDEA dan JICA Jepang yang terbukti mampu membuat penanganan bencana di Jepang dengan baik.
“Tak hanya berhasil menangani bencana, Jepang juga terbukti mampu mengelola sampah warganya secara modern,” katanya.
Steven Kandouw bersama rombongan diantaranya Kadis P3AD Sulut Kartika Devi Kandouw-Tanos dan Kadiskominfo Sulut Evans Steven Liow melanjutkan kunker dengan mengunjungi Suginami Incineration Plant yang merupakan tempat pengelolaan limbah sampah di 23 provinsi di Jepang.
Deputi Environment Business Development Suginami Incineration Plant, Takanobu Kaneko, menjelaskan kepada Wagub Steven awal pembangunan pengelolaan sampah yang sempat mendapat penolakan warga karena dibangun di tengah kota sampai akhirnya masyarakat mendukung dan bahkan ikut terlibat dengan penanganan sampah.
Selain itu, Steven menyaksikan video penjelasan secara detail pengolahan sampah dan melihat langsung proses pengelolaan sampah terpadu.
Steven juga meminta Wakil Walikota Manado Richard Sualang dan Wakil Bupati Minahasa Utara Kevin Lotulong yang ikut serta dalam rombongan segera menyiapkan Integrasi pembuangan dan pengelolaan sampah di Ilo-ilo diwujudkan bersama
“Bahkan manajemennya harus seperti Suginami Incinerator Plant. Karena harapan bapak gubernur akhir tahun ini dapat diwujudkan karena sementara dalam pembangunan;” ujarnya.
Steven optimis pengelolaan sampah di Ilo-ilo mampu mengintegrasikan penanganan sampah di tiga kota dan dua kabupaten, yaitu Kota Manado, Tomohon, Bitung serta Minahasa Utara dan Minahasa.
(***/Alfrits Semen)