BITUNG—Kandati Pemkot Bitung setiap tahunnya mengalokasikan anggaran pendidikan melebihi ketentun pusat yakni 30% dalam APBD, namun rupanya kebijakan tersebut dipertanyakan. Pasalnya, sejumlah dunia pendidikan di Kota Bitung mengaku tidak merasakan alokasi anggaran pendidikan yang mencapai 35% dari total APBD setiap tahunnya seperti STIE Petra Kota Bitung.
“Sampai tahun 2011 ini STIE Petra telah meluluskan 8 angkatan sebanyak 470 alumnus, 230 program management dan 140 program akutansi dan semua lulusan tersebut tidak pernah mengecap beasiswa dari Pemkot Bitung,” kata Ketua Yayasan STIE Petra Kota Bitung, Bobby Dumgair dalam sambutan wisuda angkatan VIII, Jumat (11/11) lalu.
Padahal menurut Dumgair, sejumlah dosen di STIE Petra adalah pejabat Pemkot Bitung dan ia mengaku selalu memperjuangkan hal tersebut lewat pembahasan APBD. Tapi sayangnya sampai saat ini tidak digubris oleh Pemkot Bitung.
“Malah Walikota Bitung, Hanny Sondakh beberapa kali saat memberikan sambutan di sejumlah acara mengatakan, siap memperjuangkan pemberian beasiswa dari tingkat taman kanak-kanak sampai mahasiswa se-kota Bitung. Tapi semua itu hanya janji belaka karena sampai saat ini belum juga ada realisasi,” ujar Dumgair di depan undangan yang ikut dihadiri Kadis Dikpora Kota Bitung, Herman Rompis.
Ia sendiri mengaku, ketika kepemimpinan pasangan Hanny Sondakh dan Robert Lahindo periode lalu, STIE Petra sempat mendapat bantuan pembangunan gedung sebesar Rp100 juta. “Sedangkan pada tahun ini bantuan Pemkot Bitung untuk pembangunan sekitar Rp70 juta, itu pun karena jatah atas dirinya selaku anggota DPRD Kota Bitung. Namun yang namanya beasiswa sampai saat ini belum ada sama sekali,” katanya.(en)
BITUNG—Kandati Pemkot Bitung setiap tahunnya mengalokasikan anggaran pendidikan melebihi ketentun pusat yakni 30% dalam APBD, namun rupanya kebijakan tersebut dipertanyakan. Pasalnya, sejumlah dunia pendidikan di Kota Bitung mengaku tidak merasakan alokasi anggaran pendidikan yang mencapai 35% dari total APBD setiap tahunnya seperti STIE Petra Kota Bitung.
“Sampai tahun 2011 ini STIE Petra telah meluluskan 8 angkatan sebanyak 470 alumnus, 230 program management dan 140 program akutansi dan semua lulusan tersebut tidak pernah mengecap beasiswa dari Pemkot Bitung,” kata Ketua Yayasan STIE Petra Kota Bitung, Bobby Dumgair dalam sambutan wisuda angkatan VIII, Jumat (11/11) lalu.
Padahal menurut Dumgair, sejumlah dosen di STIE Petra adalah pejabat Pemkot Bitung dan ia mengaku selalu memperjuangkan hal tersebut lewat pembahasan APBD. Tapi sayangnya sampai saat ini tidak digubris oleh Pemkot Bitung.
“Malah Walikota Bitung, Hanny Sondakh beberapa kali saat memberikan sambutan di sejumlah acara mengatakan, siap memperjuangkan pemberian beasiswa dari tingkat taman kanak-kanak sampai mahasiswa se-kota Bitung. Tapi semua itu hanya janji belaka karena sampai saat ini belum juga ada realisasi,” ujar Dumgair di depan undangan yang ikut dihadiri Kadis Dikpora Kota Bitung, Herman Rompis.
Ia sendiri mengaku, ketika kepemimpinan pasangan Hanny Sondakh dan Robert Lahindo periode lalu, STIE Petra sempat mendapat bantuan pembangunan gedung sebesar Rp100 juta. “Sedangkan pada tahun ini bantuan Pemkot Bitung untuk pembangunan sekitar Rp70 juta, itu pun karena jatah atas dirinya selaku anggota DPRD Kota Bitung. Namun yang namanya beasiswa sampai saat ini belum ada sama sekali,” katanya.(en)