Tomohon, BeritaManado.com — Calon Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw menyapa ratusan tokoh perempuan di Kota Tomohon pada Sabtu (26/10/2024) pagi.
Dia disambut sorakan antusias dan senyum lebar dari para kaum perempuan milenial hingga emak-emak dari kota yang dikenal sebagai kota religius itu.
Mengenakan kaos merah, Steven Kandouw tampak penuh semangat, melangkah mantap menyusuri kerumunan.
Dia juga melayani setiap permintaan warga untuk berjabat tangan dan berfoto bersama warga dalam kegiatan festival Aku Cinta Caroll (ACC) 2024.
Tanpa ragu, ia menyalami satu per satu yang mendekat, seakan merangkul seluruh harapan yang mereka titipkan untuk masa depan Kota Tomohon dan Provinsi Sulut kedepan.
Dalam pidatonya, Steven Kandouw menyampaikan keyakinannya bahwa Tomohon akan menjadi salah satu daerah kunci untuk memenangkan kontestasi Pilgub Sulut 2024.
Nada bicaranya penuh tekad saat ia mengungkapkan harapannya agar Kota Tomohon menjadi lumbung suara bagi pasangan SK-DT (Steven Kandouw-Denny Tuejeh) dan CS (Caroll-Sendy) bernomor urut 3 dalam kontestasi pilkada sulut 2024 tersebut.
“Masa kecil saya habiskan di Tomohon hingga Tondano. 2 Periode bersama OD-SK sudah menjadi bukti kesejahteraan masyarakat. Kali ini marilah kita lanjutkan agar kita semua slalu tersenyum bahagia,” ujar Steven Kandouw.
Dari pantauan beritamanado.com, semangat yang menggelora tersebut tergambar dari strategi kampanyenya yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk alumni teman-teman sekolah-sekolah tempat ia pernah belajar.
“Saya yakin, dengan dukungan kuat dari rekan-rekan lama dan para tokoh masyarakat, Tomohon akan menjadi salah satu pilar kemenangan kami,” ucapnya, menyiratkan bahwa dukungan ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah kebersamaan yang dibangun dari akar.
Dalam kesempatan itu, Steven Kandouw juga menyinggung sejumlah isu krusial yang menjadi perhatian masyarakat di Sulut, seperti lapangan pekerjaan.
Dia melihat potensi besar yang dimiliki kaum perempuan kota tomohon dalam mengembangkan teknologi digital sebagai alat untuk meningkatkan ekonomi serta Revitalisasi situs-situs cagar budaya yang berada dikota tomohon.
“Pelatihan digital marketing harus ditingkatkan, agar anak-anak bisa memanfaatkan gadget mereka untuk produktivitas, bukan hanya sekadar menghabiskan kuota. Bukan hanya dari segi fisik, kita juga harus menghidupkan tempat-tempat cagar budaya melalui acara-acara besar, baik di tingkat provinsi maupun kota, agar situs-situs ini tidak lagi sepi dan bisa menjadi daya tarik wisata,” tutupnya, disambut tepuk tangan hangat dari para hadirin yang menandakan dukungan penuh terhadap ide tersebut.
(Horas Napitupulu)