TOMOHON, beritamanado.com – Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tomohon Andrikus Wuwung SSos mengakui bahwa pihaknya memang belum mengeluarkan tarif angkutan umum dalam kota yang baru pasca diumumkannya kenaikan BBM bersubsidi oleh Presiden Joko Widodo, Senin (17/11/2014) malam.
Namun ditegaskannya, tarif baru ini akan segera dikeluarkan dalam waktu dekat ini. “Segera, muda-mudahan besok sudah ada. Kami memang belum mengeluarkannya karena masih dalam kajian serta berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Jadi sekali lagi soal tarif baru dalam kajian, secepatnya dikeluarkan,” ujarnya saat dihubungi lewat telepon selular.
Sementara itu, dari pantauan beritamanado.com, para pengemudi angkutan umum seperti mikrolet di Kota Tomohon merespon kenaikan BBM bersubsidi dengan menaikkan ongkos mulai hari ini, Selasa (18/11/2014) dimana rata-rata menaikkan tarif Rp 1.000.
“Tarif resmi memang belum ada namun karena BBM telah naik jadi kami menaikkan ongkosnya. Kalau tidak dinaikkan akan tekor untuk pembelian bensin dan uang setoran. Jadi kami mohon agar para penumpang dapat mengerti dengan keadaan ini dan memakluminya,” ungkap salah seorang sopir angkutan umum yang ditemui. (ray)
TOMOHON, beritamanado.com – Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tomohon Andrikus Wuwung SSos mengakui bahwa pihaknya memang belum mengeluarkan tarif angkutan umum dalam kota yang baru pasca diumumkannya kenaikan BBM bersubsidi oleh Presiden Joko Widodo, Senin (17/11/2014) malam.
Namun ditegaskannya, tarif baru ini akan segera dikeluarkan dalam waktu dekat ini. “Segera, muda-mudahan besok sudah ada. Kami memang belum mengeluarkannya karena masih dalam kajian serta berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Jadi sekali lagi soal tarif baru dalam kajian, secepatnya dikeluarkan,” ujarnya saat dihubungi lewat telepon selular.
Sementara itu, dari pantauan beritamanado.com, para pengemudi angkutan umum seperti mikrolet di Kota Tomohon merespon kenaikan BBM bersubsidi dengan menaikkan ongkos mulai hari ini, Selasa (18/11/2014) dimana rata-rata menaikkan tarif Rp 1.000.
“Tarif resmi memang belum ada namun karena BBM telah naik jadi kami menaikkan ongkosnya. Kalau tidak dinaikkan akan tekor untuk pembelian bensin dan uang setoran. Jadi kami mohon agar para penumpang dapat mengerti dengan keadaan ini dan memakluminya,” ungkap salah seorang sopir angkutan umum yang ditemui. (ray)