Manado – Pakar ilmu politik, hukum dan sosiologi UNIMA dan UKIT, Prof. Dr. Jan Lombok SH M.Si angkat bicara soal perkembangan terakhir Sulawesi Utara.
Guru besar yang masih aktif mengajar ini menyatakan agar masyarakat jangan terpengaruh dengan berbagai pemberitaan yang
seolah ingin menggiring opini negatif terhadap gubernur Olly Dondokambey.
“Kita objektif, perjalanan karier beliau memang mentereng, ini membuat kompetisi semakin meningkat, terjadi eskalasi jumlah
kepentingan. Sangat bahaya bila membiarkan diri kita menjadi subjektif, karena perkembangan Sulawesi Utara perlu benar-benar didukung dalam waktu singkat Sulawesi utara sudah punya jaringan luas sampai di luar negeri, dan ini bukan hanya sebatas konsep, visi misi, atau buah pemikiran, ini sudah mulai masuk substansi inti pembangunan,” tukas dosen karier yang meniti dari bawah ini.
Masih menurut Prof Jan Lombok, kekompakan mampu diwujudkan Olly Dondokambey di pemerintahan provinsi Sulawesi Utara.
“Secara internal kerjasama Olly Dondokambey dan Steven Kandouw mampu membawa pengaruh pada kekompakan bupati, walikota terhadap provinsi, nyaris tidak ada gejolak yang berarti, sistematika berjalan dengan baik dan seimbang walau harus diakui tetap dinamis,” urai tokoh yang pernah menjabat badan pekerja sinode GMIM ini.
Prof Jan Lombok pun mengingatkan agar tidak melanjutkan isu kontra produktif dengan pembangunan Sulawesi Utara.
“Hentikan desas desus tak berguna, kita hargai proses dan asas hukum, agar substansi hukum tetap tegak, tidak terpolitisasi,
kita dorong OPD melakukan terobosan yang lebih hebat, membantu dengan kompak,” tegas Rektor IKIP, Universitas Negeri Manado periode 1999 – 2008 ini.
Prof Lombok menilai perjalanan OD-SK masih sangat panjang, seperti semangat membangun pariwisata Sulut, Prof Lombok pun menyinggung sarana dan prasarana Sulut.
“Sulut perlu siap dengan apa yang akan dijual, objek wisata, jalan, transportasi, informasi, guide, bahkan masyarakatnya.
Cerita rakyat, legenda, adat budaya, gubernur sudah membuka jejaring, tapi beliau perlu disupport. Di sisi lain, efek
lingkungan, cuaca yang tak dapat di prediksi bahkan lingkungan hidup yang terancam mengakibatkan resiko bencana alam dimana mana, sekali lagi ini bahkan belum seperempat jalan, tol laut, KEK, perlu dukungan kita semua,” pungkas Prof Lombok.
(JerryPalohoon)