Tondano – Kegiatan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) di Kabupaten Minahasa saat ini seakan mati suri. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat masih ada begitu banyak kejadian yang mengganggu ketenteraman masyarakat. Kalaupun ada wilayah yang Siskamlingnya berjalan, itu tidak dominan di 25 kecamatan.
Pengamat Politik dan Pemerintahan Dr Jerry Massie kepada BeritaManado.com, Kamis (20/4/2017) mengatakan bahwa jika pemerintah serius, kegiatan Siskamling di desa dan kelurahan pasti akan berkesinambungan.
“Perlu diingat bahwa untuk menunjang terciptanya suasana yang aman dan nyaman, maka Siskamling itu jangan hanya sampai pada pembuatan Pos Kamling saja. Pemerintah perlu memikirkan dan bahkan mendukung hal ini dengan alokasi anggaran, apakah bisa dicover oleh Alokasi Dana Desa atau APBD,” katanya.
Ditambahkannya, bahwa bukti nyata saat ini banyak Pos Kamling terbengkalai karena tidak digunakan. Idealnya sebenarnya setiap desa harus ada satu Pos Kamling sebagai titik kumpul para petugas Siskamling. Namun apa yang ada saat ini, masyarakat sendiri yang bisa menilainya.
“Jadi sekali lagi diingatkan kepada pemerintah, jangan nanti ada kejadian luar biasa baru digalakkan yang namanya Siskamling, namun selang beberapa bulan mati suri lagi. Kalau seperti ini, kapan Minahasa akan benar-benar aman,” tuturnya. (frangkiwullur)
Tondano – Kegiatan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) di Kabupaten Minahasa saat ini seakan mati suri. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat masih ada begitu banyak kejadian yang mengganggu ketenteraman masyarakat. Kalaupun ada wilayah yang Siskamlingnya berjalan, itu tidak dominan di 25 kecamatan.
Pengamat Politik dan Pemerintahan Dr Jerry Massie kepada BeritaManado.com, Kamis (20/4/2017) mengatakan bahwa jika pemerintah serius, kegiatan Siskamling di desa dan kelurahan pasti akan berkesinambungan.
“Perlu diingat bahwa untuk menunjang terciptanya suasana yang aman dan nyaman, maka Siskamling itu jangan hanya sampai pada pembuatan Pos Kamling saja. Pemerintah perlu memikirkan dan bahkan mendukung hal ini dengan alokasi anggaran, apakah bisa dicover oleh Alokasi Dana Desa atau APBD,” katanya.
Ditambahkannya, bahwa bukti nyata saat ini banyak Pos Kamling terbengkalai karena tidak digunakan. Idealnya sebenarnya setiap desa harus ada satu Pos Kamling sebagai titik kumpul para petugas Siskamling. Namun apa yang ada saat ini, masyarakat sendiri yang bisa menilainya.
“Jadi sekali lagi diingatkan kepada pemerintah, jangan nanti ada kejadian luar biasa baru digalakkan yang namanya Siskamling, namun selang beberapa bulan mati suri lagi. Kalau seperti ini, kapan Minahasa akan benar-benar aman,” tuturnya. (frangkiwullur)