Manado, BeritaManado.com – Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis pada Minggu (7/5/2023) menunjukkan elektabilitas calon Presiden Ganjar Pranowo masih unggul atas Prabowo Subianto.
Dalam simulasi ‘head to head’ dua nama, Ganjar mendapatkan dukungan 42,2 persen dan Prabowo 41,9 persen.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvan dalam rilis tertulis SMRC mengatakan bahwa suara Ganjar dan Prabowo sangat dekat dan tidak berbeda secara signifikan, sehingga tidak bisa disimpulkan siapa yang unggul.
“Dalam simulasi head to head ini Prabowo terlihat cenderung unggul atas Ganjar pada Maret sampai April 2023,” ujar Deni.
“Memasuki Mei, setelah deklarasi Ganjar oleh PDIP, Gubernur Jawa Tengah itu mulai mengimbangi Prabowo. Bahkan, dalam simulasi di antara yang mengenal keduanya, Ganjar telah menyalip Prabowo,” katanya lagi.
Deni menyatakan, saat ini Prabowo sudah dikenal oleh 94 persen atau hampir semua pemilih, sementara Ganjar baru dikenal 85 persen.
“Pada hari-H, dapat diasumsikan bahwa hampir semua pemilih akan tahu kedua tokoh tersebut,” ujarnya.
Pada kelompok pemilih yang tahu kedua tokoh, Ganjar menjadi unggul atas Prabowo. Ganjar mendapatkan dukungan 46,4 persen suara, sementara Prabowo 38,8 persen.
“Namun, masih ada 14,8 persen yang belum menjawab,” ucap Deni.
Responden dan Metode Survei
Deni menjelaskan, pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone, sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.
“Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80%,” pungkasnya.
Diketahui, pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 925 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan skrining. Margin of error survei diperkirakan sekitar 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
(***/TamuraWatung)