Pasuruan, BeritaManado.com — Desa Nongkojajar di wilayah Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur sudah cukup lama menjadi salah satu penghasil bunga Krisan potong maupun benih.
Secara ekslusif, wartawan BeritaManado.com, Rabu (1/6/2022) berkesempatan melihat langsung lahan budidaya milik dari Dedi Soekanto di dua tempat.
Hal pertama yang mengesankan adalah adanya hamparan lahan yang ditanami bunga Krisan secara bertahap, mulai dari yang berusia tanam 3 minggu sampai yang sudah mekar siap panen.
Kepada BeritaManado.com, Dedi Soekanto menuturkan bahwa secara umum, yang perlu diperhatikan dalam usaha ini antara lain adalah kondisi tanah, pemeliharaan pasca tanam secara intensif, pencegahan dan penanggulangan hama atau penyakit.
“Hal lain yang tak kalah pentingnya dalam usaha budidaya bunga Krisan ini adalah bagaimana menciptakan sistem budidaya yang memadai dengan baik serta ketersediaan sumber daya manusia yang layak,” katanya.
Ketersediaan sistem pengairan atau penyiraman juga adalah bagian yang tidak terpisahkan dari usaha budidaya bunga Krisan ini.
Demikian pula dengan tahapan pbibitan, dimana harus ada perlakuan khusus yang tepat, agar bibit yang telah diseleksi dapat menghasilkan produksi bunga yang layak untuk dipasarkan.
Bagi Dedi Soekanto sendiri, perawatan intensif pasca panen menjadi suatu hal yang wajib dan hal serupa juga berlaku bagi persiapan lahan pasca panen, sehingga saat masa tanam kembali suda bisa digunakan.
“Jadi intinya bahwa meski bunga Krisan hanya merupakan tumbuhan, akan tetapi kita memperlakukannya dengan baik dan benar, maka bukan hal yang mustahil kita akan mendapatkan hasil yang memuaskan saat panen,” tuturnya.
(Frangki Wullur)